Singaraja (Antara Bali) - Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Buleleng, Bali mengklaim kerusakan pada sisi samping jembatan yang menghubungkan Desa Unggahan dan Ularan di Kecamatan Seririt masih menjadi tanggung jawab pihak kontraktor.
"Untuk jembatan itu memang masih tanggung jawab kontraktor karena masih dalam tahap pemeliharaan," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten buleleng I Nyoman Gede Suryawan di Singaraja, Bali, Jumat.
Ia memaparkan, jembatan itu sudah mulai diperbaiki dari pihak kontraktor sejak (4/2) dan bagian yang amblas sudah mulai dibongkar untuk diurug kembali.
"Mereka sudah melakukan proses pembongkaran kembali dan saya memang suruh bongkar dulu kemudian diulangi dipadatkan dari bawah," katanya.
Ia memperkirakan, amblasnya jembatan itu karena kurangnya pemadatan tanah. Terutama pada sisi pinggir yang menurutnya sulit dijangkau dengan menggunakan alat berat.
"Karena mungkin pemadatannya yang kurang, amblasnya ini kan di pinggir, ya mungkin tidak penuh masuk ke pinggir pemadatannya, sehingga pas saat hujan, air banjir, terjadi penuruan tanah," jelasnya.
Meski begitu, ia menjamin jika kontruksi jembatan itu tidak sampai berpengaruh pada konstruksi jembatan. Menurutnya, jembatan itu masih aman untuk dilalui kendaraan.
"Secara teori itu tidak membahayakan dan kalau dari segi kontrukisnya, itu urugannya yang amblas. Kalau di luar yang amblas masih bisa dilalui kendaraan yang jembatannya masih aman," pungkasnya.
Sebelumnya, jembatan Unggahan yang menghubungkan dua desa yakni Desa Unggahan dan Desa Ularan, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Bali amblas pada bagian samping karena hujan deras yang mengguyur kawasan itu sejak beberapa minggu terakhir dimana badan jalan yang amblas berada di sisi barat dan jaraknya cukup dekat dengan tiang pancang jembatan dengan panjang sekitar 10 meter dengan lebar 1,5 meter. (WDY)
DPU Klaim Jembatan Rusak Tanggung Jawab Kontraktor
Jumat, 5 Februari 2016 21:08 WIB