Tabanan (Antara Bali) - Daya Tarik Wisata (DTW) Tanah Lot, Kabupaten Tabanan, Bali berhasil meraup pendapatan bersih sebesar Rp 41 miliar yang bersumber dari penjualan tiket kepada wisatawan dalam dan luar negeri yang mengunjungi objek wisata andalan tersebut.
"Pendapatan tersebut dibagikan dalam bentuk pah-pahan kepada Pemkab Tabanan, Desa Pakraman Beraban, Pura Luhur Tanah Lot, Desa Pakraman se kecamatan Kediri, serta pura-pura di sekitar Tanah Lot," kata Penjabat Bupati Tabanan I Wayan Sugiada ketika menyerahkan penghasilan tersebut kepada yang berhak menerimanya, Rabu.
Ia mengatakan, masing-masing pihak mendapat pembagian dari retribusi wisatawan itu sesuai dengan kesepakatan bersama, yakni Pemkab Tabanan Rp 24,02 miliar (58 persen) Desa Pakraman Beraban Rp 9,94 miliar (24 persen), Pura Luhur Tanah Lot Rp3,10 miliar (7,5 persen), Desa Pakraman se kecamatan Kediri Rp 2,69 miliar (6,5 persen) serta pura sekitarnya Rp 1,65 miliar (empat persen.
"Pembagian pah-pahan dilakukan sesuai dengan perjanjian kerja sama antara Pemkab Tabanan dengan Desa Pekraman Beraban," ujar Penjabat Bupati I Wayan Sugiada.
Ia mengharapkan, pembagian pendapatan dari objek wisata tersebut dapat ilakukan dengan sebaik-baiknya dalam rangka memberdayakan masyarakat yang nantinya dapat mendukung pengembangan pariwisata di Kabupaten Tabanan.
"Saya harapkan agar pembagian pendapatan atas pengelolaan DTW Tanah Lot yang telah diserahkan dapat dipergunakan sebaik-baiknya, sehingga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat yang nantinya dapat mendukung pengembangan pariwisata di Kabupaten Tabanan, dan khususnya DTW Tanah Lot," ujarnya.
Pejabat Bupati Sugiada menjelaskan, pendapatan DTW Tanah Lot tahun 2015 mencapai Rp 41,42 miliar meningkat 2,07 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Pencapaian tersebut merupakan hasil kerja keras dari seluruh manajemen operasional Tanah Lot serta dukungan dari masyarakat. "Pendapatan DTW Tanah Lot di tahun 2015 mencapai Rp 41,42 miliar merupakan hasil kerja keras seluruh manajemen operasional Tanah Lot serta dukungan dari seluruh masyarakat di Kecamatan Kediri," ujarnya.
Ia menambahkan, untuk lebih meningkatkan kunjungan wisatawan ke Tanah Lot, manajemen operasional Tanah Lot beserta seluruh jajarannya senantiasa terus melakukan penataan DTW Tanah Lot serta meningkatkan keamanan dan kenyamanan bagi para wisatawan yang berkunjung ke Tanah Lot.
"Melalui koordinasi dan komunikasi intensif dengan seluruh aparat keamanan yang ada sehingga DTW Tanah Lot betul-betul memberikan rasa nyaman dan aman bagi para wisatawan," ujarnya.
Manajer Operasional Tanah Lot Toya Adnyana menjelaskan, kunjungan wisatawan selama tahun 2015 mencapai 3,179,617 orang, meningkat 34 persen dibanding tahun 2014.
Ia mengharapkan agar semua pihak tidak terlena, dan tetap mengutamakan keamanan bagi para wisatawan. (WDY)