Singaraja (Antara Bali) - Yayasan Bali Harum mengajak masyarakat di Kabupaten Buleleng bersama-sama peduli terhadap lingkungan di daerah itu dengan cara menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan.
Pembinan Yayasan Bali Harum, I Nyoman Tirtawan, Selasa mengatakan pihaknya berinisiatif mengajak masyarakat untuk turut mendukung program Bali bersih dan hijau dengan melakukan upaya edukasi masyarakat agar tidak membuang sembarangan.
"Kami mengajak masyarakat melakukan berbagai aksi nyata dalam mewujudkan program pemerintah agar Bali menjadi daerah bersih, sehat dan indah," ujar Tirtawan.
Dikatakan, pihakya juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak membakar sampah plastik yang telah terkumpul saat bersih-bersih karena sampah plastik yang terbakar akan menyebabkan polusi lingkungan yang berbahaya bagi kesehatan masyarakat.
"Terlebih semua masyarakat sekitar yang terbiasa membakar sampah plastik justru tidak tahu akibat membakar sampah plastik dapat mengakibatkan kanker jika CO2 kita hirup secara kontinyu," katanya.
Kebersihan lingkungan menurutnya berbanding lurus dengan kesehatan masyarakat. "Kami juga ingatkan bahwa kekayaan dan uang tidak ada artinya jika kita sakit akibat lingkungan rusak tercemar oleh ketidaktahuan masyarakat," ucapnya.
Di sisi lain, Tirtawan juga mengkritisi penggunaan pestisida oleh para petani di sekitar Danau Buyan, Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Buleleng. Dari pengamatannya, pestisida akan masuk ke danau bersama aliran air hujan.
"Sumber air kita sudah dalam posisi tercemar oleh racun pestisida dengan adanya penggunaan pestisida yang dipakai menyemprotkan ketanaman disekitar danau. Apalagi kita tahu danau adalah sumber air yang mengalir sebagai mata air diberbagai wilayah Bali," katanya.
Selain itu, sampah yang tertimbun di sekitar danau juga dapat mencemari kandungan air danau itu. Ia berharap ada peran serta masyarakat beserta pemerintah dalam mengatasi persoalan ini.
"Timbunan sampah plastik dan unsur racun seperti baterai yang tertimbun berpuluh tahun dan ratusan tahun diatas permukaan tanah sekitar danau, akan meracuni kita semua jika tidak segera masyarakat bersama pemerintah mensterilkan semua permukaan dan perut pertiwi dari limbah beracun tersebut," ucapnya.
Dia lebih lanjut mengungkapkan, semestinya pertanian di sekitar danau menggunakan pupuk organik. "Harga hasil pertanian organik di pasaran jauh lebih tinggi daripada yang pakai pestisida, sehingga tidak diminati konsumen, ini yang jadi permasalahan petani. Semestinya pemerintah ciptakan pasar yang dapat mengakomodir pertanian organik," pungkasnya. (WDY)