Kuala Lumpur, Malaysia (Antara Bali/Reuters) - Perdana Menteri Malaysia Najib Razak akan memberikan pernyataan kepada komisi antikorupsi pada Kamis atas dana senilai 2,6 miliar Ringgit (611,48 juta dolar AS) yang ditransfer ke rekening bank miliknya, ujar sumber yang mengetahui pertemuan tersebut.
Najib menghadapi tuntutan turun dari jabatannya atas skandal korupsi terkait dana negara 1 Malaysia Development Berhad (1MDB) yang muncul pada Juli ketika Jurnal Wall Street melaporkan bahwa para penyelidik menemukan dana tersebut ditransfer ke rekening bank milik Najib.
Sumber tersebut mengatakan bahwa Komisi Anti-Korupsi Malaysia (MACC) akan merekam pernyataan terkait penyelidikan dugaan korupsi di 1MDB serta lembaga pembantunya, SRC Internasional.
Najib pada awalnya telah berkomitmen untuk memberikan pernyataan kepada komisi antikorupsi dan kantornya juga diperkirakan untuk menerima pertanyaan terkait permasalahan tersebut di parlemen nanti.
Najib membantah melakukan kesalahan atau mengambil dana apa pun untuk kepentingan pribadinya. MACC telah mengatakan bahwa dana tersebut merupakan sumbangan politik dari dermawan tidak dikenal yang berasal dari Timur Tengah.
Perdana Menteri mengeluh bahwa penyelidikan tersebut telah menyebabkan beberapa tuduhan dan fitnah.
Seorang juru bicara dari kantor Perdana Menteri tidak mengonfirmasi apakah Najib akan diperiksa oleh MACC pada Kamis, namun mengatakan bahwa dia berkomitmen untuk memberikan pernyataan.
Najib merupakan Kepala Dewan Penasihat 1MDB. Dana terkait juga akan diselidiki oleh dewan penegak hukum di Swiss, Hong Kong, dan Amerika Serikat, ujar media dan sumber tersebut.
Pemimpin dari kalangan oposisi dan beberapa tokoh pembangunan termasuk mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad, telah meminta Najib untuk mengundurkan diri atas dugaan keterlibatan dalam skandal korupsi terkait.
Para kritikus juga menuduh pemerintah bermalas-malasan dalam penyelidikan skandal tersebut dan bahkan penguasa dari Kerajaan Malaysia telah meminta sebuah penyelidikan yang cepat dan transparan.
Pada akhir Agustus, puluhan ribu warga Malaysia berkumpul untuk menuntut Najib mengundurkan diri dari jabatannya.
Kontroversi tersebut telah memukul pasar-pasar Malaysia dengan Riggit yang kehilangan seperempat nilainya yang menjadikannya sebagai kurs yang berjalan paling buruk di Asia. (WDY)