London (Antara Bali) - KJRI New York bekerja sama dengan Wesleyan
University mengadakan seminar, pameran lukisan dan peluncuran buku
berjudul "Talks on Saraswati: Paintings and Book Launching",
berlangsung di gedung Ruang Pancasila KJRI New York.
Acara yang digelar dalam rangka memperingati Hari Saraswati
1 Desember 2015 berlangsung meriah dihadiri berbagai kalangan baik
dari seniman, diplomatik maupun pebisnis di New York, kata Minister
Counselor KJRI New York, Benny YP Siahaan kepada Antara London, Kamis.
Tampil sebagai pembicara dalam seminar adalah Agung Rai
pendiri museum ARMA, Ubud Bali serta Prof. Ronald Jenkins, penulis buku
yang mengupas tuntas Saraswati baik dari segi filosofi dan
implementasinya dalam kehidupan sehari-hari terutama pada masyarakat
Bali.
Agung Rai juga memamerkan sejumlah lukisan koleksi Museum ARMA termasuk lukisan Saraswati.
Minister Counselor Benny YP Siahaan yang bertindak sebagai
Acting Konjen New York menekankan pentingnya Saraswati pada kehidupan
masyarakat Bali serta Indonesia sebagai negara yang multikultural meski
memiliki penduduk Muslim terbesar di dunia namun menghormati satu sama
lainnya.
Dalam pameran lukisan dan patung Saraswati di Bali yang
digambarkan dengan keceriaan dan membumi namun tetap memiliki filosofi
yang dalam juga diselingi penampilan seni seperti tari pembuka Pendet
dan penampilan Gender oleh kelompok Gamelan Bali Padma Kencana binaan
KJRI New York.
Prof Jenkins yang merupakan Profesor seni pada Universitas
Wesleyan dan Yale, dalam presentasinya menjelaskan berbagai hal terkait
Saraswati baik etimologi dan makna dan filosofinya bagi kehidupan
masyarakat Bali, khusus di desa Peliatan, Ubud yang menjadi konsentrasi
penelitian bukunya.
Ketua Asosiasi Museum di Bali, Agung Rai mendeskripsikan
implementasi nilai-nilai dan ajaran Saraswati dalam kehidupan
sehari-hari pada masyarakat Bali baik dari seni lukisan, tari serta
ritualnya serta perkembangannya hingga ke jaman modern ini.
Mantan dubes Tiongkok untuk Indonesia, Zhang Qiyue bertugas
sebagai Konjen Tiongkok di New York mengatakan kekagumannya atas koleksi
Museum ARMA dan nilai universal yang diyakini masyarakat Ubud. Zhang
terkesan saat berkunjung ke Ubud ketika bertugas di Indonesia.
Direktur Global Performing Arts and Cultural Programs pada
Asia Society New York, Rachel Cooper, menyampaikan penghargaan dalam
upaya memperkenalkan Indonesia di New York dan berjanji untuk
menampilkan Indonesia pada acara-acara di Asia Society yang merupakan
salah satu organisasi seni dan budaya terkemuka di AS.
Sementara Konjen India di New York, Dubes Dnyaneshwar Mulay
mengagumi bertransformasinya Saraswati dengan nilai dan kearifan lokal
yang menjadi sesuatu yang baru dan indah di Bali. Disebutkan bahwa
Saraswati, sebagai dewi kebijaksanaan di India digambarkan sebagai
sesuatu yang agung namun kaku. (WDY)
KJRI New York Peringati Hari Saraswati
Kamis, 3 Desember 2015 7:15 WIB