Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyoroti tingkat kedisiplinan pegawai negeri sipil (PNS) jajarannya saat pelaksanaan apel disiplin, di Denpasar, Senin.
Pastika, saat apel disiplin, langsung meminta para kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk mengumpulkan anak buahnya yang tidak hadir pada apel di hari Selasa (24/11) serta akan langsung dimintai penjelasan.
"Jadikanlah disiplin sesuatu yang mendarah daging dan menjadi suatu kebiasaan. Burung saja bisa disiplin pasti berkicau setiap pagi dan kembali pulang ke sarangnya setiap sore, apalagi kita manusia harus lebih disiplin," ucapnya sembari mengatakan akan meminta penjelasan kepada PNS bersangkutan terkait alasan ketidakhadiran.
Masih dalam suasana peringatan Hari Pahlawan di bulan November, Pastika meminta jajarannya untuk meneladani nilai-nilai kepahlawanan seperti cinta Tanah Air, rela berkorban dan pantang menyerah serta mengaplikasikan sifat-sifat kepahlawanan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Para pejabat juga diminta agar fokus pada pekerjaan administrasi jelang akhir tahun, agar tidak terjadi permasalahan di masa yang akan datang.
"Jangan `taken for granted`, anggap semua sudah jalan. Saudara lihat sendiri, apa sudah dikerjakan atau belum, Saudara cek sendiri," ucapnya.
Dalam apel disiplin yang diikuti oleh pejabat Eselon 1,2,3 dan 4 serta staf di lingkungan Sekretariat Pemprov Bali, Pastika juga mengingatkan akan pentingnya mawas diri terhadap gejala-gejala sosial yang terjadi di masyarakat dan sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) sudah sepatutnya ikut serta menjaga keamanan.
Termasuk, kata dia, dapat serta berperan aktif dalam memberikan perlindungan kepada masyarakat sehingga dengan demikian Bali akan tetap aman dan terhindar dari berbagai masalah keamanan seperti yang terjadi di Paris, Prancis, beberapa waktu lalu. "Paling tidak ada deteksi dini," ucapnya.
Mengakhiri pidatonya, Pastika mengingatkan jajarannya untuk tetap menjaga netralitasnya dalam pilkada dengan menggunakan hak politik pemimpin sesuai dengan wilayah pemilihan masing-masing dengan datang ke tempat pemungutan suara pada 9 Desember mendatang.
"Kalau tidak memilih berarti tidak punya tanggung jawab sebagai warga negara. Memilih merupakan tanggung jawab politik kita," ucapnya. (WDY)
