Denpasar (Antara Bali) - Bentara Budaya Bali (BBB), lembaga kebudayaan nirlaba Kompas-Gramedia di Ketewel, Kabupaten Gianyar, menggelar dialog buku terkini karya Maria Matildis Banda sekaligus peluncuran novel tersebut.
"Karya novel Maria Matildis Banda bertajuk `Wijaya Kusuma Dari Kamar Nomor Tiga (Penerbit Kanisius) akan berlangsung Minggu petang (22/11)," kata Maria Matildis Banda yang juga dosen sastra di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana di Denpasar, Kamis.
Ia mengatakan, dialog tersebut membahas pergulatan serta problematik berlatar kehidupan paramedis dan dokter. Terlebih manakala para tokohnya dihadapkan pada keterbatasan fasilitas, melawan mitos, dan stigma budaya tentang pengambilan keputusan.
"Kisah dalam novel itu penuh problematik dan cukup dramatik. Misalnya bagaimana ketika sebuah tabung oksigen diperebutkan, perjalanan ibu hamil terjebak di antara tebing, jurang, dan jalan putus. Tapi tak ketinggalan pula kisah percintaan para dokter yang berujung pada pertanyaan mengenai salah atau benar saat dihadapkan pada sebuah kematian," tutur Maria Matildis Banda.
Sebagai pembahas dalam dialog tersebut dari kalangan paramedis yang juga pengamat sastra, yakni drg Maria Silalahi, MPHM dan dr Dewa Putu Sahadewa, SpOG (K).
Wijaya Kusuma Dari Kamar Nomor Tiga bukanlah novel pertama yang memiliki benang merah pergulatan kehidupan tokoh paramedis. Sebelumnya hal serupa dapat disimak dalam novel `Karmila` oleh Marga T atau novel `Belenggu` oleh Armijn Pane, hingga novel `Farewell to Arms` karya Ernest Hemingway.
Maria Matildis Banda adalah seorang penulis cukup produktif di sela kesibukannya mengajar, bahkan baru-baru ini meraih gelar doktor Bidang Kajian Budaya di Universitas Udayana (2015).
Selain itu meraih penghargaan sebagai pemenang dalam penulisan karya sastra, antara lain `Pulang` (cerpen); `Potret Gadisku` (drama); `Dalam Bening Mata Mama`, `Perempuan Kecintaanku`, dan `Rebung Gading` (cerpen).
Sosok Maria Matildis Banda juga tercatat pernah menerbitkan novel Bugenvil di Tengah Karang (Grasindo Jakarta, (2001), Rabies (Care Internasional, 2002/2003) dan Surat-Surat Dari Dili (Nusa Indah Ende 2005).
Ia juga menulis cerpen, drama radio, drama panggung, puisi, cerita anak, dan dongeng. Kolumnis Parodi Situasi HU Pos Kupang sejak 2001 sampai sekarang (15 tahun). Sudah menulis sekitar 750 judul parodi situasi (2000 halaman) yang siap dibukukan, tentang isu pendidikan, kesehatan, ekonomi, politik, dan isu sosial budaya lainnya.
Menulis buku Lota Aksara Ende. Aktif sebagai pemakalah dan peserta seminar dan lokakarya. Peserta Sandwich like Program di KTLV dan Universitas Leiden di Leiden Belanda Oktober - Desember 2011.
Pemateri `Lota Script in Ende Flores` dalam Internasional Workshop on Endangered Scripts of Island Southeast Asia pada Februari - Maret 2014 Tokyo University di Tokyo Jepang. (WDY)
BBB Luncurkan Novel Dan Dialog Karya Sastra
Kamis, 19 November 2015 20:19 WIB