Negara (Antara Bali) - Sopir truk protes terhadap otoritas Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, karena mereka harus antri lama, disebabkan petugas mendahulukan kendaraan pribadi.
Pantauan di Pelabuhan Gilimanuk Kamis, perbaikan dermaga Movile Bridge (MB) II, menyebabkan antrian panjang truk yang dimulai petang hari.
"Kalau datangnya belakangan, kami bisa antri hingga dinihari. Petugas lebih mengutamakan kendaraan penumpang seperti bus dan mobil pribadi. Padahal kami juga membayar tiket, bahkan lebih mahal," kata Komang Pe, salah seorang sopir.
Ia mengatakan, bersama kawan-kawannya keberatan dengan kebijakan tersebut, karena hanya truk saja yang antri, sementara jenis kendaraan lain bisa lancar menyeberang menuju Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Wayan Darsa serta Komang Gede, sopir lainnya juga mengeluhkan hal yang sama, dan minta PT ASDP Indonesia Ferry Pelabuhan Gilimanuk mencarikan solusi, agar mereka tidak terjebak antrian panjang yang lama.
Akibat perbaikan dermaga tersebut, sejak Rabu (4/11) malam, terjadi antrian truk besar sekitar tiga kilometer dari pelabuhan.
Manajer Usaha PT ASDP Indonesia Ferry Unit Pelabuhan Gilimanuk Sugeng Purwono saat dikonfirmasi mengatakan, sesuai prosedur tetap, yang didahulukan menyeberang memang kendaraan yang mengangkut penumpang.
"Dari sisi kemanusia, kasihan penumpang kalau harus antri lama. Selain itu, truk-truk yang menyeberang ke Jawa, rata-rata tidak membawa muatan," katanya.
Menurutnya, pihaknya memperbaiki dermaga MB II akan bisa berfungsi maksimal, meskipun akibatnya daya tampung terhadap kapal yang sandar berkurang dari 32 unit menjadi 24 unit.(GBI)
Sopir Truk Protes Otoritas Pelabuhan Gilimanuk
Kamis, 5 November 2015 16:57 WIB