Denpasar (Antara Bali) - Anggota Komisi II DPRD Bali Made Budastra kecewa dengan sikap eksekutif (pemerintah) tidak menganggarkan pembangunan mesin produk pakan ternak di Pulau Dewata, padahal kebutuhan pakan ternak cukup tinggi.
"Saya tidak mengerti dengan sikap eksekutif, bahwa dalam Ranperda APBD 2016 tidak menganggarkan pembangunan pabrik produksi pakan ternak. Padahal aspirasi dari masyarakat untuk pengadaan mesin tersebut sudah masuk ke dewan, dan saya sudah sempat juga menyampaikan kepada Pemprov Bali," katanya di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan keberadaan mesin produk pakan ternak di Bali sangat dibutuhkan, mengingat hampir setiap keluarga memiliki ternak, terutama di pedesaan. Selain ternak rumah tangga juga memang ada perusahaan ternak, seperti unggas, babi dan sapi.
"Kalau pabrik pakan ternak bisa dibangun di Bali, maka harga pakan pun bisa lebih murah dibanding dengan mendatangkan dari luar daerah," ujar politikus PDIP asal Kabupaten Gianyar.
Menurut dia, pembangunan pabrik pakan ternak semestinya menjadi skala prioritas di Bali, dibanding dengan pembangunan lainnya, termasuk juga penyertaan modal pada PT Jamkrida.
"Oleh karena itu, saya berharap kepada Pemerintah Provinsi Bali untuk kembali mengevaluasi usulan dari masyarakat untuk membangun pabrik pakan ternak tersebut. Kalau melihat dari APBD 2016 semestinya membangun pabrik pakan ternak dibawah `leading sector` PT Perusahaan Daerah (Perusda) bisa dilakukan," ucapnya.
Menurut Budastra, rencana pembangunan pakan ternak di Bali sudah cukup lama, bahkan pihaknya melakukan kajian dan studi banding ke Pulau Jawa dan Lombok, Nusa Tenggara Barat. Di sana dengan dibangun pabrik pakan ternak, produk ternaknya menjadi meningkat.
"Dengan peningkatan hasil tersebut secara tidak langsung memberi kontribusi kepada PAD setempat, dan meringankan beban masyarakat setempat untuk memenuhi kebutuhan ternak peliharaannya," ujarnya.
Ditanya biaya untuk membangun pakan ternak, Budastra mengatakan dari perkiraan membeli mesin sebesar Rp50 juta. Dan lokasinya rencananya bersebelahan dengan Rumah Potong Hewan (RPH) di Desa Temesi, Kabupaten Gianyar.
"Untuk mewujudkan pabrik pakan ternak memang harus saling sinergi dengan Pemerintah Provinsi Bali. Dan pemerintah sendiri harus memperhatikan apa yang menjadi aspirasi rakyat, seperti aspirasi membangun pabrik pakan ternak," katanya. (WDY)
DPRD Kecewa Tak Bangun Pabrik Pakan Ternak
Selasa, 3 November 2015 15:52 WIB