Jakarta (Antara Bali) - Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi dan Menteri Luar Negeri dan Integrasi Regional Republik Ghana Hanna Serwaa Tetteh menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) Pembentukan Sidang Komisi Bersama (SKB) RI-Ghana.
Keterangan pers Kementerian Luar Negeri yang diterima di Jakarta, Senin menyebutkan, penandatanganan itu dilakukan pada pertemuan bilateral kedua Menlu di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB ke-70 di New York, Amerika Serikat pada 26 September 2015.
Pada kesempatan itu, Menlu RI dan Menlu Ghana menegaskan kembali untuk meningkatkan hubungan ekonomi kedua negara. Menurut Retno, Sidang Komisi Bersama (SKB) RI-Ghana akan menjadi kerangka kerja sama bilateral di berbagai bidang, khususnya di bidang perdagangan dan investasi, kerjasama teknis, serta sosial budaya.
"Melalui mekanisme SKB ini, dapat didorong aksi saling kunjung antar Menlu dan pejabat tinggi lainnya, dan membuka peluang kerja sama yang lebih besar, tidak hanya pada tingkatan antar pemerintah, tapi juga antar bisnis," ujar Menlu Retno.
Kedua Menlu juga menekankan bahwa masih banyak peluang kerjasama ekonomi yang perlu dimaksimalkan dan saat ini belum dimanfaatkan dengan baik.
Terkait hal itu, Menlu RI mendorong peningkatan kerjasama di bidang industri strategis dan juga di bidang pertanian, dimana sejumlah perusahaan Indonesia memproduksi alat-alat pertanian, seperti traktor tangan, yang sesuai untuk industri pertanian skala kecil.
Selain itu, Menlu Retno juga mendorong pembukaan Kedutaan Besar Ghana di Jakarta, yang dapat menjadi pusat kegiatan untuk menjangkau negara-negara ASEAN lainnya, dan juga untuk sejumlah organisasi internasional yang berbasis di Jakarta. (WDY)