Jakarta (Antara Bali) - Para politisi Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan mengritik para pemimpin Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang
hadir dalam acara kampanye bakal calon presiden Amerika Serikat, Donald
Trump.
"Kami akan mengajukan ke Mahkamah Kehormatan Dewan. Ini bukan
serangan pribadi, tapi ini dilakukan agar ada pertanggungjawaban," kata
Anggota Komisi I DPR RI Charles Honoris dalam sebuah konferensi pers di
Jakarta, Sabtu.
Hadir pula dalam konferensi pers tersebut antara lain para Anggota
Komisi II DPR RI, yaitu Budiman Sudjatmiko, Diah Pitaloka, dan Adian
Napitupulu.
Charles mengaku malu dan sedih melihat pemimpin DPR hadir di acara
kampanye bakal calon presiden AS karena dirinya menganggap institusi
bangsa sudah dijual untuk kepentingan politik Donald Trump.
"Mereka berangkat menggunakan fasilitas negara, datang sebagai ketua
DPR RI dan bertemu Donald Trump masih menggunakan pin DPR," kata dia.
Budiman Sudjatmiko melihat peristiwa tersebut sebagai sebuah
fenomena di mana seolah-olah keberadaan pemimpin DPR di AS
merepresentasikan pilihan masing-masing anggota dewan.
Dia juga mengatakan Donald Trump bukan kepala negara, bahkan bukan
representasi Partai Republik melainkan representasi salah satu fraksi di
dalam satu parpol.
Budiman menggangap peristiwa kehadiran pemimpin legislatif Indonesia
dalam acara kampanye bakal calon presiden negara lain sebagai sebuah
lelucon besar.
Sementara itu, Diah Pitaloka mengatakan bahwa peristiwa tersebut
melanggar kode etik anggota dewan, integritas dan kredibilitas citra
lembaga di dunia internasional.
"Bicara martabat, ini perlu ditindaklanjuti untuk diajukan ke Mahkamah Kehormatan Dewan," kata dia.
Sebelumnya, berita tentang pertemuan rombongan DPR di bawah
koordinasi Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon dengan
pebisnis AS Donald Trump, di Amerika Serikat ramai dibicarakan di media
sosial.
Delegasi DPR di sela-sela kunjungan resminya, kedapatan hadir dalam
acara konferensi pers Donald Trump terkait dukungan politiknya di AS.
Bahkan peristiwa tersebut ditulis dalam sebuah kolom khusus oleh
Foreign Policy, sebuah majalah politik internasional prestisius yang
berbasis di Washington DC, dengan judul "Let's Make Indonesia Great
Again". (WDY)
Politisi PDIP Kritik Pimpinan DPR yang Hadir di Kampanye Trump
Sabtu, 5 September 2015 20:19 WIB