Jakarta (Antara Bali) - Ketua DPR Setya Novanto pada Senin menyampaikan
penjelasan mengenai pertemuannya dengan Donald Trump, pengusaha dan
kandidat calon presiden Amerika Serikat, yang menjadi pembicaraan hangat
dan memicu polemik mengenai etika dewan di Tanah Air.
Setya Novanto mengatakan bahwa dia bertemu Trump di Washington DC setelah mengikuti sidang The 4th World
Conference of Speakers Inter-Parliamentary Union (IPU) di New York,
Amerika Serikat, bersama anggota dewan yang lain.
"Setelah agenda tersebut saya bertemu dengan
Donald Trump, figur yang saya kenal sejak lama. Pertemuan tersebut,
memang, di luar agenda. Karena itu, pertemuan itu lebih bersifat
spontan," katanya.
"Pertemuan sebagai teman biasa, yang kebetulan yang
bersangkutan juga merupakan salah satu pengusaha yang banyak terlibat
dalam aktivitas investasi di Indonesia."
Menurut dia, pertemuan
itu diinisiasi oleh Donald Trump dan Trump yang menghubungi dan
memintanya menyempatkan diri berkunjung ke gedung miliknya.
Pertemuan tersebut, menurut Setya, berlangsung pukul 13.30 waktu setempat, saat rehat acara IPU. "Acara IPU sedang rehat hingga pukul 15.00 waktu setempat. Saat itulah saya berkunjung ke gedung milik Donald Trump," katanya.
Ia menuturkan bahwa perbincangannya dengan Donald Trump lebih banyak tentang investasi di Indonesia. "Suatu
perbincangan yang menurut saya sangat penting, mengingat saat ini,
kondisi perekonomian Indonesia sedang melambat, sehingga membutuhkan
pertumbuhan yang salah satunya bersumber dari investasi. Donald Trump
menyambut baik perbincangan tersebut," jelas dia.
Hasil
pertemuannya dengan Trump, menurut dia, "mendapatkan respons yang sangat
positif oleh Asosiasi Pengusaha Amerika Serikat dan Asean yang
tergabung dalam US-ASEAN Business Council, dimana saya diminta untuk
berbicara dan kesempatan tersebut saya gunakan untuk mengajak para
pengusaha berinvestasi di Indonesia."
Menurut Setya, pertemuan
dengan Trump tidak berlangsung lama. Setelah pertemuan itu, Trump turun
ke bawah untuk melakukan jumpa pers. Saat itu, Setya menjelaskan, dia bersama anggota DPR lainnya juga beranjak dari tempat pertemuan dan bersiap kembali ke acara.
"Seusai
jumpa pers, Donald Trump melihat saya bersama anggota DPR RI lainnya
yang hendak meninggalkan gedung. Saat itulah Trump menyapa dan
memperkenalkan saya di hadapan peserta jumpa pers sebagai Ketua DPR RI,"
katanya.
"Sebagai penganut adat ketimuran, saya bersama anggota
DPR RI lainnya merasa tidak etis meninggalkan gedung tersebut tanpa
pamit kepada Trump," tambah dia. (WDY)
Penjelasan Ketua DPR Soal Pertemuannya dengan Trump
Senin, 14 September 2015 14:13 WIB