Bandarlampung (Antara Bali) - Mahasiswa Praktik Kerja Pengabdian
Masyarakat Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya Lampung memberikan
pelatihan pengolahan kerupuk, naget, dan abon dari ikan lele kepada
warga Kabupaten Tanggamus.
Kepala Bidang Pengabdian Masyarakat Lembaga Pembelajaran,
Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat (LP4M) IBI Darmajaya, Muhammad
Ariza Eka Yusendra SP MM, di Bandarlampung, Selasa, mengapresiasi
kegiatan yang telah dilaksanakan mahasiswa PKPM Darmajaya itu.
Ia berharap kegiatan tersebut dapat memberikan banyak manfaat bagi
masyarakat sekitar dalam mengembangkan potensi daerah dan menumbuhkan
jiwa berwirausaha.
"Semoga pelatihan yang telah dilakukan mahasiswa ini dapat mendorong
masyarakat untuk berwirausaha, baik dari hasil pertanian di desa yang
dapat diolah menjadi produk yang memiliki nilai tambah maupun usaha
lainnya yang disertai dengan pemahaman teknologi informasi dalam
memanfaatkan blog dan website untuk memperluas pemasaran," ujar Arizka
yang juga dosen pembimbing lapang kelompok mahasiswa PKPM Darmajaya
tersebut.
Dia mengatakan, melalui PKPM, mahasiswa dituntut mampu
mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari perkuliahan untuk disampaikan
dan menerapkannya kepada masyarakat.
"Semoga output dari program ini dapat membuat desa lokasi PKPM
menjadi lebih berkembang baik untuk bisnis maupun teknologi, sehingga
dapat meningkatkan kompetensi sumber daya manusia dan ekonomi
masyarakat," ujarnya lagi.
Pelatihan pengolahan kerupuk, naget, dan abon dari ikan lele itu
diikuti oleh belasan peserta yang merupakan pemilik usaha kecil menengah
(UKM), ibu-ibu PKK, dan pemuda Karang Taruna di Pekon Way Jaha, Pugung,
Tanggamus, di Balai Desa Way Jaha, Sabtu (29/8).
Kegiatan itu merupakan program kerja kelompok 1 di lokasi tersebut
yang beranggotakan Ni Ketut Avelia Rf, Rizki Alfian, Asry Widarti, dan
Farah Anisah Putri.
Materi pengenalan produk olahan ikan lele disampaikan Ni Ketut Avelia Rf.
Mahasiswi Jurusan Akuntansi ini menerangkan alat, bahan, serta
tahapan yang dilakukan untuk mengolah kerupuk, naget, dan abon lele.
"Desa Way Jaha memiliki potensi hasil perikanan air tawar. Salah
satunya yakni ikan lele yang tidak hanya dapat dipasarkan dalam bentuk
segar, tetapi juga bisa diolah menjadi aneka produk lain yang dapat
meningkatkan nilai jualnya," katanya.
Selain pelatihan produk olahan ikan lele, Ni Ketut Avelia Rf juga memberikan seminar pembukuan keuangan sederhana.
Sedangkan seminar kewirausahaan disampaikan Asry Widarti, dan Rizki
Alfian, pengenalan penggunan web disampaikan Ori Rahmat Nur, dan
pelatihan pembuatan blog disampaikan oleh Tri Herdiansyah.
"Kerupuk ikan lele yang kami buat diberi merek Kule, produk ini juga
sudah dikemas dan diberi label supaya terlihat menarik. Dalam mendesain
label Kule, kami dibantu Ori Rahmat Nur, mahasiswa PKPM Jurusan Teknik
Informatika," kata Ni Ketut.(APP)
Ikan Lele Bisa Diolah Jadi Naget, Abon Dan Kerupuk
Selasa, 1 September 2015 10:44 WIB