Dinas Perikanan Kabupaten Badung, Bali membagikan paket olahan ikan nila dan lele guna meningkatkan konsumsi ikan oleh masyarakat serta mencegah stunting.
“Produk perikanan yang dibagikan ini adalah budi daya dari kelompok budi daya di Badung. Hasil panennya kami berikan lagi kepada masyarakat melalui kegiatan pemberian paket ikan kepada ibu hamil dan bayi berpotensi stunting,” ujar Kepala Dinas Perikanan Badung I Nyoman Suardana di Desa Baha, Badung, Selasa.
Selanjutnya disampaikan pula sebanyak 150 paket olahan ikan lele dan nila yang telah diserahkan kepada masyarakat di Desa Baha.
Ia mengatakan nilai gizi yang terdapat pada ikan lele dikatakannya sangat bagus bagi tumbuh kembang anak.
“Kegiatan yang yang kami laksanakan ini dengan menyerahkan 150 paket olahan ikan lele dan nila merupakan kegiatan strategis dari pemerintah pusat dimana salah satunya adalah pencegahan potensi stunting,” kata dia.
Nyoman Suardana menjelaskan pemberian paket olahan ikan itu juga merupakan implementasi dari program PLASMA IKAN atau Peningkatan Fasilitasi Pemasaran Hasil Produksi Perikanan.
Melalui kegiatan itu, pihaknya juga berupaya memajukan perikanan lokal dengan membagikan paket ikan yang merupakan produk dari kelompok budi daya yang difasilitasi oleh kelompok pengolah dan pemasar Tunjung Putih yang ada di Desa Kekeran, Badung.
“Sehingga melalui pemberian paket ikan ini diharapkan pemasaran hasil perikanan bisa meningkat dan angka stunting dapat ditekan,” kata dia.
Perbekel atau Kepala Baha I Wayan Rusih mengungkapkan Desa Baha merupakan salah satu desa yang mempunyai potensi pengembangan budi daya perikanan di Badung.
Oleh karena itu, pihaknya berterima kasih kepada Pemkab Badung yang telah melakukan program untuk meningkatkan gizi masyarakat sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat setempat khususnya yang melakukan kegiatan budi daya ikan.
“Produk perikanan yang dibagikan ini adalah budi daya dari kelompok budi daya di Badung. Hasil panennya kami berikan lagi kepada masyarakat melalui kegiatan pemberian paket ikan kepada ibu hamil dan bayi berpotensi stunting,” ujar Kepala Dinas Perikanan Badung I Nyoman Suardana di Desa Baha, Badung, Selasa.
Selanjutnya disampaikan pula sebanyak 150 paket olahan ikan lele dan nila yang telah diserahkan kepada masyarakat di Desa Baha.
Ia mengatakan nilai gizi yang terdapat pada ikan lele dikatakannya sangat bagus bagi tumbuh kembang anak.
“Kegiatan yang yang kami laksanakan ini dengan menyerahkan 150 paket olahan ikan lele dan nila merupakan kegiatan strategis dari pemerintah pusat dimana salah satunya adalah pencegahan potensi stunting,” kata dia.
Nyoman Suardana menjelaskan pemberian paket olahan ikan itu juga merupakan implementasi dari program PLASMA IKAN atau Peningkatan Fasilitasi Pemasaran Hasil Produksi Perikanan.
Melalui kegiatan itu, pihaknya juga berupaya memajukan perikanan lokal dengan membagikan paket ikan yang merupakan produk dari kelompok budi daya yang difasilitasi oleh kelompok pengolah dan pemasar Tunjung Putih yang ada di Desa Kekeran, Badung.
“Sehingga melalui pemberian paket ikan ini diharapkan pemasaran hasil perikanan bisa meningkat dan angka stunting dapat ditekan,” kata dia.
Perbekel atau Kepala Baha I Wayan Rusih mengungkapkan Desa Baha merupakan salah satu desa yang mempunyai potensi pengembangan budi daya perikanan di Badung.
Oleh karena itu, pihaknya berterima kasih kepada Pemkab Badung yang telah melakukan program untuk meningkatkan gizi masyarakat sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat setempat khususnya yang melakukan kegiatan budi daya ikan.
“Kami berterima kasih kepada Dinas Perikanan Kabupaten Badung yang telah melaksanakan kegiatan pemberian paket olahan ikan di Desa Baha ini,” ungkap dia.