Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Kota Denpasar membentuk kendali mutu (GKM) di empat pasar tradisional guna menindaklanjuti revitaliasasi yang selama ini telah dilakukan pemerintah kota maupun Kementerian Perdagangan.
"Pembentukan GKM sebagai langkah awal diterapkan di empat pasar, yaitu Pasar Nyanggelan Desa Panjer, Pasar Agung, Pasar Sudha Merta dan Pasar Penatih," kata Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPM PD) Kota Denpasar Made Mertajaya di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan pembentukan GKM sebagai langkah dalam meningkatkan pemberdayaan pasar tradisional. Dalam pemberdayaan ini nantinya akan bermuara pada peningkatan eksistensi pasar tradisional di masyarakat.
Pasar-pasar tradisional yang telah mampu berbenah dengan program revitalisasi pasar yang dicanangkan Pemkot Denpasar telah mendapatkan apresiasi dari Kementerian Perdagangan," katanya.
Dikatakan revitalisasi tersebut tidak terlepas dari langkah untuk memperbaiki fisik pasar tradisional bercitra becek saat musim hujan.
Mertajaya mengatakan BPM PD memiliki peran dalam melaksanakan pemberdayaan kepada pedagang pasar tradisional yang ada di empat kecamatan se-Kota Denpasar.
"Pasar tradisional saat ini di Kota Denpasar telah direvitalisasi dari segi fisik hingga manajemen pasar tradisional oleh Pemkot Denpasar. Setidaknya terdapat 22 pasar tradisional yang telah direvitalisasi. Sehingga GKM nantinya dapat sebagai langkah dalam meningkatkan pemberdayaan pasar tradisional," ujarnya
Dari terbentuknya GKM itu pihaknya juga telah melakukan pelatihan yang diikuti puluhan pedagang dan pengelola pasar tradisional mulai dari Pasar Nyanggelan Panjer, Pasar Sudha Merta dan Pasar Agung Penatih.
Mertajaya lebih lanjut mengatakan GKM bertugas menginventarisasi persoalan-persoalan di pasar masing-masing. Seperti permasalahan kebersihan lingkungan pasar, kondisi fisik dagangan hingga perilaku pengelola pasar tradisional.
Disamping itu, kata dia, GKM juga memiliki tugas merumuskan solusi terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi. Hal ini juga berkaitan dengan indikator kinerja GKM dengan data riil peningkatan jumlah pengunjung pasar selama GKM bekerja, yang juga menyangkut pada peran fasilitator GKM yang dipegang kepala pasar tradisional.
Mertajaya juga mengharapkan GKM ini dapat meningkatkan keberadaan pasar tradisional akan menjadi satu kesatuan program "city tour" Kota Denpasar yang mengadopsi nilai-nilai Sapta Pesona. Yaitu keamanan, ketertiban, kebersihan, kesejukan, keindahan, keramahan, dan kenangan.
"Implementasi nilai-nilai Sapta Pesona inilah yang menjadi indikator penilaian pasar-pasar tradisional di Kota Denpasar dalam rangka mewujudkan pasar ramah dan segar, berwawasan budaya, kreatif, harmoni, berkelanjutan," katanya. (WDY)
Pemkot Denpasar Bentuk GKM
Senin, 10 Agustus 2015 15:06 WIB