Jakarta (Antara Bali) - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK)
Siti Nurbaya menanggapi petisi di laman web Change.org tentang kondisi
empat ekor lumba-lumba di Bali yang mendapatkan perhatian masyarakat
internasional sejak tiga pekan silam.
"Hari ini Menteri LHK Siti Nurbaya menanggapi petisi di laman Change.org
tentang kondisi empat ekor lumba-lumba di Bali yang muncul sejak tiga
pekan lalu," kata Direktur Komunikasi chang.org Indonesia Desmarita
Murni dalam keterangan tertulisnya, Senin.
Desmarita mengatakan Menteri LHK tersebut menanggapi petisi yang dibuat
Craig Brokensha, seorang turis dan peselancar asal Australia dengan
judul Free four wild dolphins in a tiny resort pool. "Craig memprotes kondisi empat ekor lumba-lumba yang disimpan dalam
kolam sempit mengandung klorin di Keramas, Bali," ujar Desmarita.
Tanggapan Menteri LHK tersebut disampaikan melalui fitur tanggapan pengambil keputusan di dalam laman web itu. Dalam tanggapannya, Siti Nurbaya mengucapkan terima kasih pada publik
atas perhatian dan suaranya dalam petisi tersebut yang menurutnya
membantu dalam upaya konservasi lingkungan hidup dan perlindungan satwa.
"Terima kasih atas kepedulian dan suaranya melalui petisi ini. Dukungan
dan laporan Anda membantu kami dalam upaya konservasi lingkungan hidup
dan perlindungan satwa. Ketahuilah bahwa saya telah memperhatikan petisi
ini sejak awal, dan mengikuti update-updatenya," kata Siti Nurbaya
dalam tanggapannya.
Siti Nurbaya juga mengatakan sejak menerima petisi tersebut, dia telah
mendiskusikan isu itu dengan timnya. "Beberapa hari lalu, petisi juga
langsung disampaikan oleh kawan-kawan dari Jakarta Animal Aid Network,"
ujarnya.
Dia juga mengatakan Kementerian LHK menanggapi laporan tersebut dengan serius, dan saat ini sedang menginvestigasi situasinya. "Kalau memang ternyata ada pelanggaran hukum oleh resor ini baik berupa
kekerasan maupun penelantaran Lumba-Lumba, ataupun standar-standar
kondisi yang tidak terpenuhi, maka kami akan mengambil tindakan," tutur
Siti Nurbaya.
Siti Nurbaya juga mengatakan bahwa hal ini telah mengangkat kembali
wacana tentang tempat-tempat atraksi lumba-lumba, sehingga perlu sebuah
diskusi terbuka yang melibatkan banyak pihak.
"Dalam beberapa pekan ini, kami akan mengadakan diskusi publik dengan
topik perlindungan Lumba-Lumba, dan kami akan mengundang para ahli dalam
pendidikan, psikologi, konservasi, perlindungan satwa dan organisasi
masyarakat sipil, untuk berdialog secara terbuka, dan mencari solusi
bersama," ujarnya.
Sementara itu, pembuat petisi, Craig Brokensha dalam pernyataan sikapnya
meminta lumba-lumba tersebut dapat dibebaskan dan dikembalikan ke alam
liar. Hingga Senin (27/7) pukul 10.00 WIB, petisi tersebut sudah didukung oleh lebih dari 290 ribu orang. (WDY)
Menteri LHK Tanggapi Petisi tentang Lumba-Lumba
Senin, 27 Juli 2015 15:19 WIB