Denpasar (Antara Bali) - Hasil survei SMRC (Syaiful Mujani Research Centre) yang diadakan awal Juni 2015 kandidat Bupati Karangasem dari PDI Perjuangan Wayan Sudirta, merupakan kandidat terunggul dan mendapat pilihan mayoritas rakyat sebagai Bupati Karangasem periode 2015-2020.
Putu Wirata Dwikora, seorang relawan yang juga Penasihat Kordem Bali, di Denpasar, Rabu menyebutkan hasil survei SMRC, lembaga survei berpengalaman yang dipercaya dan dipakai oleh beberapa partai politik maupun kandidat kepala daerah di Indonesia, bahwa kandidat Bupati Karangasem Wayan Sudirta paling unggul dibanding dengan kandidat lainnya.
Ia mengatakan hasil survei tersebut, bahwa Sudirta mengungguli kandidat lain, yaitu Made Sukerena, I Gusti Mas Sumatri, Gde Dana, Ngurah Agung, dan Made Sumiati. Baik ketika responden menjawab pertanyaan terbuka, dan tanpa menyodorkan nama kandidat maupun pertanyaan tertutup yakni menyodorkan sejumlah nama kandidat. Uniknya, untuk survei bila kandidat berpasangan, Sudirta selalu unggul siapa pun mendampingnya sebagai bakal calon wakil bupati.
Menurut SMRC, menjawab pertanyaan terbuka, siapa bupati Karangasem pilihan rakyat, Sudirta membukukan dukungan 15,4 persen, Mas Sumatri (13,9%), Made Sukerena (6,3%), Gde Dana (0,5%), dan beberapa kandidat lain memperoleh kurang dari (0,5%) dan mayoritas belum menyatakan pilihan.
Sementara terhadap pertanyaan tertutup dengan sodoran tiga nama, Wayan Sudirta memperoleh 27,1 persen, Mas Sumatri (25,6%), Gde Dana (1,5%), selebihnya belum menjawab atau tidak tahu. Begitu juga bila hanya dua nama, Sudirta memperoleh (35,1 persen), Gde Dana (2,9 persen), selebihnya masih belum menentukan pilihan.
Bagaimana kalau kandidatnya berpasangan? Sudirta ternyata selalu unggul dengan siapa pun ia dipasangkan. Terlepas dari afiliasi partai, bila Sudirta dipasangkan dengan Mas Sumatri atau Made Sukerena, rakyat memberikan suara sangat tinggi. Sudirta juga unggul bila misalnya calon wakilnya adalah Arta Dipa, Gde Dana, Ngurah Agung, Made Sumiati, Wayan Sumatera dan Wayan Suastika.
Untuk tiga pasangan pertama, perolehannya adalah Sudirta-Gde Dana (25,1 persen), Mas Sumatri-Arta Dipa (24,6 persen), Sukerena-Kisid (17,8 persen). Bila paketnya diubah, kompisisi suara pemilih adalah Sudirta-Ngurah Agung (26,1 persen), Mas Sumatri-Arta Dipa (24,1 persen), Sukerena-Kisid (18,0 persen).
Bila dipasangkan dengan Sukerena, perolehannya Sudirta-Sukerena (32,7 persen) unggul terhadap Mas Sumatri-Arta Dipa (24,9 persen) dan Gde Dana-Ngurah Agung (1,7 persen). Lalu bila paketnya Mas Sumatri, Sudirta-Mas Sumatri memperoleh (42,9 persen), unggul terhadap Sukerena-Kisid (17,9 persen), Gde Dana-Ngurah Agung (2 persen).
Begitu juga paketnya Sudirta-Arta Dipa, juga tetap unggul dengan angka (33,2 persen) terhadap pasangan Sukerena-Kisid (18,8 prsen) dan Gde Dana-Ngurah Agung (2,2 persen).
Kesimpulan dari hasil lembaga survei, Wayan Sudirta yang dikenal sangat perhatian kepada rakyat kecil selama 10 tahun menjadi anggota DPD-RI, dan tetap turun ke masyarakat dengan bendera Yayasan Bunda Luh Ronce dan jaringan Kordem Bali, dan menurut survei bulan Juni 2015, merupakan calon terunggul.
Bila dilihat dari bagaimana rakyat mengenal Wayan Sudirta, advokat senior ini diketahui memperhatikan masyarakat kecil, di antaranya dengan sumbangan kebutuhan pokok (sembako) untuk warga miskin, menjenguk dan membantu penderita cacat permanen di dusun-dusun, membantu memperjuangkan kepala dusun untuk memperoleh keadilan, konsisten membela rakyat kecil dan membangun pemerintahan bersih dan mencegah korupsi. (WDY)