Denpasar (Antara Bali) - Subsektor peternakan dalam pembentukan nilai tukar petani (NTP) di Bali sebesar 112,27 persen pada bulan Mei 2015, menurun 0,27 persen diobanding bulan sebelumnya (April 2015) yang tercatat 112,54 persen.
"Subsektor peternakan terdiri atas ternak besar, kecil, unggas dan hasil ternak lainnya merosot akibat indeks harga yang diterima petani (lt) turun sebesar 0,21 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panusunan Siregar di Denpasar, Kamis.
Ia mengatakan, namun indeks harga yang dibayar petani (lb) mengalami kenaikan sebesar 0,07 persen. Menurunnya indeks harga yang diterima petani akibat turunnya harga pada kelompok ternak besar masing-masing sebesar 0,62 persen dan 0,65 persen.
Menurunnya indeks harga tersebut belum mampu ditahan oleh kenaikan pada kelompok ternak kecil dan unggas masing-masing sebesar 1,04 persen dan 0,20 persen.
Panasunan Siregar menjelaskan, meskipun terjadi penurunan pada indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,18 persen, namun belum mengimbangi kenaikan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) sebesar 0,30 persen, sehingga menyebabkan lb mengalami kenaikan.
Subsektor peternakan merupakan salah satu dari lima komponen pembentukan NTP Bali. Dari lima subsektor tersebut terdiri atas empat subsektor mengalami penurunan dan satu subsektor mengalami kenaikan.
Empat subsektor yang mengalami penurunan NTP selain peternakan juga hortikultura 1,46 persen, tanaman pangan 1,12 persen, dan perikanan 0,36 persen dan subsektor perkebunan rakyat yang satu-satunya mengalami kenaikan sebesar 3,19 persen, ujar Panasunan Siregar. (WDY)