Denpasar (Antara Bali) - Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) oleh perbankan di Bali pada triwulan pertama 2015 mencapai Rp72,01 triliun atau tumbuh 12,71 persen (yoy), meningkat jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 9,77 persen (yoy).
Peningkatan pertumbuhan DPK tersebut terjadi di seluruh jenis simpanan yang ditawarkan, seperti giro, tabungan, dan deposito, kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah III Bali dan Nusa Tenggara Dewi Setyowati di Denpasar Senin.
Dana pihak ketiga yang dihimpun perbankan tersebut sebagian besar atau Rp48,4 triliun milik masyarakat Denpasar, menyusul masyarakat Kabupaten Badung Rp11,7 triliun, Buleleng Rp3 triliun, dan sisanya milik masyarakat di enam kabupaten/kota di Bali.
Dalam laporan statistik ekonomi keuangan daerah Provinsi Bali, disebutkan bahwa giro yang dihimpun oleh bank umum di Provinsi Bali pada Triwulan I 2015 tercatat Rp12,8 triliun atau tumbuh 5,17 persen (yoy), atau lebih tinggi daripada Triwulan IV 2014 sebesar 2,15 persen (yoy).
Sementara itu, DPK jenis tabungan pada Triwulan I 2015 tercatat sebesar Rp33,4 triliun, atau tumbuh sebesar 4,14 persen (yoy). Pertumbuhan tabungan tersebut meningkat dibanding triwulan sebelumnya sebesar 3,26 persen (yoy).
Deposito yang dihimpun oleh bank umum, kata dia, tumbuh 30,24 persen (yoy) dengan nominal sebesar Rp26,6 triliun. Pertumbuhan tersebut lebih tinggi daripada triwulan sebelumnya sebesar 25,08 persen (yoy).
Hal itu menjadikan deposito dengan pertumbuhan yang paling besar jika dibandingkan dengan jenis simpanan lainnya. Kondisi tersebut menunjukkan minat masyarakat terhadap deposito masih cukup tinggi, kata tulis Setyowati dalam laporannya.
Ia menyebutkan suku bunga deposito sepanjang Triwulan I 2015 masih menunjukkan pergerakan yang stabil. Suku bunga rata-rata tertimbang deposito pada triwulan pertama 2015 sebesar 7,80 persen, sedikit menurun daripada triwulan sebelumnya yang tercatat 7,90 persen. (WDY)