Negara (Antara Bali) - Pelajar sekolah menengah atas maupun sekolah menengah kejuruan (SMA/SMK) dari sejumlah kota di Pulau Jawa dalam mengisi liburan panjang mulai ramai berwisata ke Pulau Bali, melalui Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana.
"Dalam beberapa hari terakhir, bus-bus mengangkut anak sekolah ramai masuk ke Bali. agar rombongan bisa cepat diseberangkan, kami mengerahkan 30 kapal," kata Manajer Operasional PT ASDP Indonesia Ferry Pelabuhan Gilimanuk Wahyudi Susianto, saat dihubungi Senin.
Ia memperkirakan arus wisatawan domestik ke Bali dalam satu dua minggu ke depan akan ramai, mengingat liburan panjang anak-anak sekolah setelah kenaikan kelas.
Pihaknya bersiap-siap mengantisipasi antrian panjang arus balik wisatawan saat mereka pulang ke Jawa. "Saat datang biasanya bergelombang, tapi saat pulang mereka bisa bersamaan sehingga kami harus bersiap-siap untuk antrian masuk ke kapal," ujarnya.
Titin Famela, salah seorang pelajar asal Jakarta yang berlibur ke Bali mengatakan, dirinya bersama kawan-kawannya akan berliiburan di Pulau Dewata selama tiga hari. Sementara meskipun penumpang sangat padat, aparat kepolisian yang melakukan penjagaan di pintu masuk Bali tetap melakukan pemeriksaan ketat.
Jembrana merupakan pintu masuk Bali lewat darat dari Pulau Jawa selama ini hanya dilewati begitu saja oleh wisatawan nusantara, padahal daerah itu memiliki sejumlah objek wisata yang menarik.
Sedangkan wisatawan mancanegara yang datang ke Bali melalui Bandara Ngurah Rai selama ini sangat jarang menunjungi objek wisata di Bali barat, karena terkendala jarak yang mencapai 120 km yang ditempuh dengan kendaraan selama 2,5 jam.
Kondisi yang demikian menyebabkan sektor pariwisata di Jembrana belum berkembang seperti Kabupaten Badung, Kota Denpasar maupun Kabupaten Gianyar yang telah menikmati gemerincingan dolar yang dibelanjakan oleh wisatawan mancanegara.
Padahal Pemkab Jembrana telah melakukan berbagai upaya dan terobosan agar wisatawan yang berlibur ke Bali, juga menyempatkan diri mengunjungo objek wisata di Bali barat.
Jembrana memiliki sejumlah objek wisata menarik antara lain Taman Nasional Bali Barat (TNBB) dengan flora dan fauna, bahkan satu-satunya mengoleksi burung jalak Bali, dan atraksi wisata Mekepung.
Atraksi yang unik dan menarik itu menggunakan dua ekor kerbau jantan dengan berat lebih dari 600 kg/ekor "dirakit" seperti halnya petani membajak di sawah yang dibuat sedemikian rupa untuk menarik dua buah pedati.
Di antara kedua pedati itu terdapat tempat untuk berdirinya zais, seseorang yang mengendalikan kedua ekor kerbau agar berlari kencang di tanah lapang dalam istilah masyarakat setempat disebut Mekepung.
Kegiatan unik dan menarik itu dilakukan secara rutin oleh masyarakat Kabupaten Jembrana, Bali barat seusai panen di sawah. Mekepung yang biasa dilakukan masyarakat dalam tingkat banjar, desa, kecamatan bahkan kabupaten.
Kegiatan adu kecepatan lari kerbau yang dikendalikan oleh masing-masing zais diiringi dengan alunan Jegong, instrumen misik tradisional khas Bali barat yang terbuat dari bahan baku bambu.
Semakin keras suara jegog, semakin semangat zais memukul punggung ke dua kerbau, sehingga larinya kencang. Kerbau yang dilengkapi dengan berbagai hiasan dikendalikan oleh seseorang (zais) untuk diadu kecepatan dengan pasangan kerbau lainnya di tanah lapang. (WDY)