Padang (Antara Bali) - Pakar sekaligus Peneliti Ilmu Tanah, Prof Nurhajati Hakim mengatakan tanaman Bunga Matahari Meksiko atau "Titonia" sangat menguntungkan bagi petani.
"Tanaman Titonia ini bermanfaat mengganti sebagian kandungan pupuk buatan, penyubur tanah, pestisida alami dan pencegah erosi di sawah," katanya, di Padang, Sabtu.
Dia memaparkan sebagai pengganti pupuk tanaman ini memiliki kandungan unsur Nitrogen (N) sebesar 4 persen, kemudian Fosfor (P) sebesar 4,1 persen dan Kalium (K) 0,59 persen.
Dengan jumlah segitu katanya, tanaman Titonia yang dijadikan kompos kemudian disebar ke tanah mampu menggantikan 25 hingga 50 persen pupuk buatan NPK. Bagi petani tentunya hal ini menguntungkan sebab selain menghemat pengeluaran untuk pupuk, tanaman Titonia sebagai penggantinya pun mudah didapatkan.
Sebagai contoh di Sumatera Barat (Sumbar), tanaman ini secara liar melimpah di daerah pinggir jalan Kota Padang Panjang hingga Kecamatan Koto Baru Agam, imbuhnya. "Selain dapat mengganti penggunaan pupuk, kompos Titonia ini juga berguna sebagai bahan organik untuk memperbaiki unsur hara dalam tanah," katanya.
Dalam hal ini kata dia memungkinkan tanah yang awalnya tidak produktif menjadi subur. Dia mencontohkan saat melakukan penelitian di Kabupaten Dharmasraya Sumbar yang cenderung memiliki tanah kurang subur.
Dengan teknologi pengapuran dan penambahan kompos Titonia ini, lahan yang tidak produktif menjadi subur dan hasil pun meningkat, imbuhnya. "Adanya Titonia dekat sawah atau ladang menjadikan tanaman ini sebagai penangkal alami hama," ucapnya.
Selain itu kehadiran Titonia ini juga menjadi sebuah penghalang terjadinya erosi tanah. Sebab Titonia memiliki sistem perakaran yang kuat yang mampu menjadi penghalang turunnya tanah, ujarnya. (WDR)