Denpasar (Antara Bali) - Praktisi pariwisata Reza Sunardi mengatakan, Bali sebagai daerah tujuan wisata utama di Indonesia kini mengalami kekurangan pramuwisata mandarin untuk mendampingi wisatawan Tiongkok, sehingga mendatangkan dari Medan, Sumatera Utara.
"Di Medan banyak yang ahli bahasa mandarin, beberapa hotel dan biro perjalanan wisata (BPW) di Bali mendatangkan dari sana," kata Reza Sunardi yang juga General Manager (GM) Padma Resort Ubud, Kamis.
Ia mengatakan, terbatasnya tenaga pramuwisata Bahasa Mandarin di Bali menjadikan pelaku pariwisata di daerah ini mendatangkan dari luar daerah.
Oleh karena itu, instansi terkait di Bali hendaknya mulai menyiapkan tenaga trampil tersebut, mengingat kebutuhan gaide berbahasa mandarin cukup mendesak di masa mendatang. "Peluang itu semestinya dimanfaatkan oleh tenaga pariwisata asal Bali, apalagi peluang kerja tersebut masih langka peminat," kata dia.
Di sisi lain, kedatangan wisatawan negeri tirai bambu menunjukan peningkatan yang signifikan, bahkan kini berada di peringkat ke dua setelah Australia. "Kedatangan wisatawan Tiongkok terus meingkat, tahun-tahun mendatang pasti akan semakin banyak, apalagi kecendrungan pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang terus membaik," katanya.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Pulau Bali mencapai 305.272 orang selama tiga bulan pertama 2015. Dari jumlah tersebut, negara Tiongkok menduduki peringkat ke dua yang memasok turis sebanyak 46.415 orang, sementara peringkat pertama masih diduduki Australia dengan 80.965 orang. (WDY)
Praktisi: Bali Kekurangan Pramuwisata Mandarin
Kamis, 7 Mei 2015 15:25 WIB