Denpasar (Antara Bali) - Dewan Pengurus Daerah Himpunan Pramuwisata Indonesia Provinsi Bali Divisi Bahasa Mandarin menyelenggarakan pelatihan untuk 300 orang pramuwisata mandarin berbasis kompetensi.
"Kebutuhan akan pangsa pasar pramuwisata mandarin yang profesional di Pulau Dewata terus meningkat, terlebih dengan dibukanya konsulat Jenderal RRT di Bali," kata Ketua Divisi Bahasa Mandarin DPD Himpunan Pramuwisata Inodonesia (HPI) Bali Efendy di sela kegiatan pelatihan di Denpasar, Kamis.
Kegiatan yang diselenggarakan selama lima hari tersebut dihadiri Konjen RRT Hu Yinquan, Dinas Pariwisata Bali, Kota Denpasar serta Ketua Perhimpunan Indonesia Tionghoa (Inti) Bali Sudiarta Indrajaya.
Ia mengatakan turis dari negara Republik Rakyat Tiongkok (RRT) setiap tahunnya terjadi peningkatan, sehingga rasio kunjungan wisatawan mancanegara, khususnya dari RRT tidak berimbang dengan keberadaan pramuwisata.
"Karena itu kami terus berupaya menggelar pelatihan Bahasa Mandarin berbasis kompetensi, sehingga sumber daya manusia yang kita miliki mampu bersaing di tengah pasar Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mendatang," katanya.
Efendy mengatakan dengan pramuwisata Bahasa Mandarin yang telah memiliki sertifikat kompetensi, maka persaingan globalisasi tidak menjadi hambatan dalam melayani wisatawan asing.
"Sertifikasi yang dimiliki para `guide` Mandarin sangat penting dalam upaya bersaing di era globalisasi, sebab tidak menutup kemungkinan akan ada pramuwisata luar negeri bekerja di Indonesia, khususnya Bali, Sebab Bali adalah tujuan wisata dunia," katanya.
Sementara Konjen RRT Hu Yinquan mengapresiasi gagasan yang dilakukan HPI Bali dalam menyiapkan SDM pramuwisata untuk melayani turis yang berlibur ke Pulau Dewata.
"Langkah pelatihan bagi pramuwisata sangat penting, sehingga wisatawan darang ke Bali mendapatkan pelayanan yang memuaskan. Sebab tujuan wisata warga negara RRT ke Bali setiap tahunnya meningkat," katanya. (WDY
HPI Bali Memberi Pelatihan Pramuwisata Mandarin
Jumat, 9 Oktober 2015 4:46 WIB