Negara (Antara Bali) - Bupati Jembrana I Putu Artha mengimbau, agar petani tidak tergiur tawaran atau iming-iming dari investor, untuk menjual sawahnya.
"Banyak cara yang dilakukan investor, agar petani bersedia menjual sawahnya. Mulai dari tawaran harga yang menggiurkan, serta berbohong jika kawasan lahan tersebut merupakan daerah pemukiman," katanya, saat ikut panen raya padi di Desa Mendoyo Dangin Tukad, Kecamatan Mendoyo, Bali, Senin.
Menurutnya, untuk menghentikan alih fungsi lahan pertanian, baik pemerintah maupun petani melakukan pengawasan, khususnya jika ada pengembang perumahan yang menawar lahan.
Ia mengatakan, saat melihat bangunan properti berdiri di lahan pertanian, masyarakat maupun petani setempat harus mengecek, apakah kawasan tersebut memang diperbolehkan untuk pemukiman.
"Laporkan kepada kami, karena seringkali saat mengajukan izin, pengembang mengatakan lahan yang digunakan bukan kawasan pertanian produktif," ujarnya.
Selain masalah alih fungsi lahan, ia mengungkapkan, untuk menjaga harga gabah petani saat panen raya, PNS di Pemkab Jembrana siap membeli beras dari panen tersebut.
Kepada Koperasi Unit Desa (KUD) yang sudah mendapatkan dana talangan, ia mengingatkan, agar benar-benar membeli dari petani lokal, bukan mencari gabah ke daerah lain.
"Jangan sampai dana talangan tersebut salah sasaran. Untuk pembagian dana talangan itu kami gunakan sistem baru, yaitu jumlah yang didapat masing-masing KUD tidak sama, tapi disesuaikan kemampuannya dalam membeli gabah," katanya.
Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan Dan Peternakan Jembrana I Ketut Wiratma mengatakan, dalam panen raya ini juga disosialisasikan penggunaan mesin panen padi.
Menurunya, dengan mesin tersebut selain panen bisa dilakukan lebih cepat, biayanya juga lebih rendah dibandingkan memanen dengan tenaga manusia.
"Penggunaan teknologi dalam pertanian harus dilakukan, karena kami ingin memenuhi target pemerintah pusat untuk swasembada pangan," katanya.
Ia mengatakan, dalam pendataan bulan April 2015, luas lahan pertanian di Kabupaten Jembrana mencapai 4.782 hektare dengan hasil panen rata-rata 7,8 ton.(GBI)
Bupati Jembrana Imbau Petani Tidak Tergiur Investor
Senin, 4 Mei 2015 16:33 WIB