Denpasar (Antara Bali) - Kepala Lembaga Administrasi Negara Prof Dr Agus Dwiyanto mengharapkan Provinsi Bali menjadi pusat pelatihan bagi para pemimpin di Tanah Air yang bergelut di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Dalam perkembangan ke depan, kami ingin Dinas Pariwisata di provinsi, kabupaten, hingga eselon II di kementerian dan lembaga, kalau nanti mau mengikuti diklat pimpinan itu di Bali, karena memang di sini memiliki keunggulan di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif," kata Agus saat memberikan sambutan pada Pendidikan dan Pelatihan (Diklatpim) Tingkat II Angkatan 41 Kelas F di Provinsi Bali, di Denpasar, Selasa.
Menurut dia, industri pariwisata akan berkembang luar biasa jika dikembangkan dengan benar seperti halnya di Thailand, apalagi saat ini menjelang pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN.
"Industri pariwisata di sana tetap berkembang luar biasa meskipun ada konflik politik. Di sana tidak terjadi politisasi dalam birokrasi sehingga industri pariwisata tidak terlalu berpengaruh," ujarnya.
Bahkan, tambah dia, PNS di sana juga sudah belajar bahasa Indonesia, sedangkan masyarakat Indonesia menggunakan bahasa Inggris saja masih kerepotan, apalagi kalau ditambah belajar bahasa Thailand.
Oleh karena itu, Agus mengharapkan para pemimpin birokrasi di Indonesia harus mampu menjadi pemimpin perubahan yakni mereka yang bisa mencari, merumuskan dan menemukan solusi terhadap masalah. Sayangnya, banyak pejabat yang takut mengambil keputusan dan membiarkan masalah terjadi.
"Pemimpin perubahan harus bisa merespons ekspektasi masyarakat untuk kemudian melakukan perbaikan," ujarnya.
Agus berpandangan, jika pemimpin gagal merespons ekspektasi masyarakat, dampaknya menyebabkan kehilangan kepercayaan masyarakat.
"Dinamika masyarakat itu begitu cepat, sedangkan dinamika birokrasi berjalan lambat. Kalau kesenjangannya makin besar, maka birokrasi akan kehilangan kepercayaan dari masyarakat," kata Agus. (WDY)