Denpasar (Antaranews Bali) - Pemerintah Provinsi Bali saat ini sedang menyiapkan sistem pelaksanaan pendidikan dan pelatihan berbasis elektronik (e-Diklat) yang diperuntukkan bagi pegawai yang akan menduduki jabatan eselon di lingkungan pemprov setempat.
"Dengan e-Diklat ini, kami harapkan akan menjawab keterbatasan kuota peserta diklat, baik yang sudah menjabat maupun yang akan menjabat, sekaligus akan membuat efisiensi anggaran daerah serta memudahkan dalam mencari pejabat yang memiliki kompetensi di bidangnya," kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika, di Denpasar, Kamis.
Pastika saat menerima audiensi Sekretaris Utama Lembaga Administrasi Negara Sri Hadiati WK menambahkan, salah satu permasalahan birokrasi saat ini dihadapkan pada kualitas pejabat eselon yang pengangkatannya tidak melalui mekanisme diklat terlebih dahulu kemudian menjabat.
Kondisi tersebut, lanjut dia, menjadi tidak maksimal ketika menginginkan pejabat berkualitas yang sesuai dengan bidang yang diinginkan. "Kami sedang merintis e-Diklat, sekolah dulu yang bagus baru kemudian menjabat, sehingga akan menaikkan kualitas pekerjaan kita," ujar Pastika.
Apalagi dalam peraturan perundangan yang baru, memandatkan pendidikan dan pelatihan pimpinan di tingkat provinsi, sehingga pejabat di seluruh kabupaten/kota di Bali akan mengikuti diklat di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Bali.
"Hal ini tentunya akan memerlukan biaya yang sangat besar sesuai jumlah peserta diklat yang akan mengikutinya. Dengan dirintisnya e-Diklat ini diharapkan semua pejabat dan calon pejabat dapat mengikuti diklat dengan lebih berkualitas dan sekaligus efisiensi anggaran untuk pelaksanaan diklat tersebut," ucapnya.
Selain itu, Pemprov Bali juga menyiapkan e-Learning yang juga akan menjawab kesenjangan yang saat ini terjadi di bidang pendidikan karena sekolah di kawasan perkotaan cenderung memiliki kualitas yang lebih baik dengan fasilitas yang sangat memadai.
Sedangkan di daerah lain memiliki kualitas yang masih kurang dengan terbatasnya sarana dan prasarana. Untuk itu e-Learning yang akan diterapkan Pemprov Bali untuk SMA/SMK yang menjadi kewenangan Provinsi Bali dan diharapkan akan mempersempit kesenjangan itu.
Permodelan e-Learning tersebut sudah diterapkan untuk siswa-siswi SMA/SMK Negeri Bali Mandara di Kubutambahan sejak beberapa tahun lalu.
"Hanya dengan android saja dia bisa mengakses segalanya. Kami sudah menggunakan aplikasi e-Learning, dan anak-anak antusias. Dia membikin proyek-proyek dengan teknologi IT. Hasilnya luar biasa," kata Pastika.
Terkait Konferensi Administrasi Publik Internasional yang rencananya dilaksanakan September mendatang, Gubernur Pastika sangat mendukung dan siap membantu suksesnya kegiatan tersebut. Konferensi akan diikuti 300 peserta dari dalam dan luar negeri, yang diadakan selama lima hari. (WDY)