Denpasar (Antara Bali) - Konsumen asal Jepang dan Singapura merupakan pembeli terbanyak aneka produk kerajinan berbahan baku kulit dengan rancangan yang unik, buatan masyarakat Bali hingga awal 2015.
"Sebagian besar aneka kerajinan berbahan baku kulit hasil sentuhan tangan terampil perajin Bali memasuki pasar Jepang dan Singapura," kata pengusaha aneka kerajinan Bali, Made Kawiani di kawasan pusat kerajinan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Selasa.
Bali mengekspor hasil kerajinan berbahan baku kulit yakni jaket, sepatu, tas, dan ikat pinggang ke pasar ekspor, Jepang hingga kini masih tercatat sebagai pembeli terbanyak sekitar 33 persen menyusul Singapura 20.74 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) Bali melaporkan bahwa, perolehan devisa khusus dari aneka kerajinan berbahan baku kulit daerah ini bernilai 2,2 juta dolar AS selama Januari- Februari 2015, 33 persen di antaranya hasil perdagangan ke Jepang. Kawiani menjelaskan, stabil perdagangan ekspor aneka jenis kerajinan kulit itu, karena masyarakat pengrajin mampu memproduksi dengan desain sedemikian rupa sesuai selera konsumen luar negeri yang dipadukan dengan budaya lokal.
Wanita pengusaha ini menjelaskan mitra bisnisnya di Jepang maupun asal Singapura misalnya bisa saja membawa rancangan dari negerinya kemudian dibuat di Bali dengan bahan baku yang sudah ditentukan. Dengan cara itu, perdagangan ke negeri Sakura tersebut lancar. Aneka kerajinan kulit, salah satu dari 17 jenis hasil kerajinan rumah tangga yang menembus pasaran ekspor, seperti perhiasan perak, anyaman bambu dan perabot rumah tangga.
Jepang merupakan pembeli terbanyak kedua aneka barang kerajinan dan nonmigas Bali lainnya yang bernilai 7,2 juta dolar AS selama Januari-Februari 2015, sedangkan Amerika adalah yang terbanyak seharga 16,9 juta dolar AS. (WDY)