Negara (Antara Bali) - Lembaga Perkreditan Desa (LPD), yang merupakan lembaga keuangan adat khas Bali, di Kabupaten Jembrana membangun gedung gabungan senilai Rp600 juta lebih.
"Dari gedung ini saya harapkan, bisa ditemukan obat bagi virus atau penyakit LPD, sehingga lembaga perkreditan milik desa adat tersebut bertambah baik," kata Bupati Jembrana I Putu Artha, saat meresmikan gedung tersebut, Minggu.
Lewat Badan Kerja Sama (BKS) LPD se Kabupaten Jembrana yang menggunakan gedung tersebut, menurutnya, bisa dipecahkan masalah-masalah khususnya terhadap LPD yang sakit.
Dengan pembahasan dalam BKS, serta bantuan pemerintah, ia berharap, tidak ada lagi LPD di Kabupaten Jembrana yang sakit, apalagi sampai tidak mampu mengembalikan tabungan nasabah.
Selain itu ia mengingatkan, fungsi awal LPD saat digagas mantan Gubernur Bali Ida Bagus Mantra, yaitu untuk membantu perekonomian masyarakat Bali.
"Dengan fungsi atau tujuan awal tersebut, tidak patut jika LPD hanya mencari keuntungan yang besar, tanpa peduli dengan kondisi ekonomi masyarakat sekitarnya," katanya.
Karena itu ia minta, Sisa Hasil Usaha (SHU) LPD, juga dialokasikan untuk membantu warga kurang mampu, dengan memberikan bantuan dana stimulan.
"Selama ini dari SHU, LPD sudah sering membantu masyarakat, seperti untuk siswa miskin ataupun biaya upacara desa adat. Ke depan, saya minta keluarga miskin juga mendapatkan perhatian," ujarnya.
Ketua BKS LPD Kabupaten Jembrana Gusti Ngurah Kade Wardana mengatakan, dana pembangunan gedung tersebut berasal dari iuran seluruh LPD di kabupaten ini, serta bantuan pemerintah.
Menurutnya, selain untuk kantor BKS LPD, gedung ini juga digunakan untuk aktivitas sejenis oleh Majelis Madya Desa Pekraman.(GBI)
Lembaga Keuangan Adat Bangun Gedung Gabungan
Minggu, 5 April 2015 15:09 WIB