Jembrana (ANTARA) - Sebanyak lima Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di wilayah Kabupaten Jembrana, Bali siap melakukan digitalisasi layanan dan telah mengikuti sosialisasi dan rapat teknis percepatan implementasi QRIS LPD.
Lima LPD tersebut adalah LPD Banyubiru, LPD Asah Duren, LPD Pohsanten, LPD Yeh Embang, dan LPD Dauhwaru. Kelima LPD itu juga telah menerapkan aplikasi 'M-Pise LPD Mobile' dan sudah siap secara infrastruktur digital.
"Digitalisasi LPD sebagai lembaga keuangan berbasis desa adat yang masih eksis di Indonesia ini harus didorong agar eksistensinya dapat terus terjaga dan tidak terlindas oleh kemajuan teknologi," ujar perwakilan Bank BPD Bali cabang Negara Kadek Teguh Arthajaya dalam keterangannya, Kamis.
Baca juga: Senator Pastika minta masyarakat Bali jaga LPD
Ia mengatakan, apabila dilihat dari QRIS Bank BPD Bali, pada bulan April lalu transaksi digital yang berjalan telah mencapai Rp700 juta.
"Dari data tersebut kami lihat masyarakat di wilayah Jembrana ini sudah siap menerima transaksi digital. Sedangkan untuk keseluruhan di Kabupaten Jembrana terdapat 64 LPD yang tersebar di lima kecamatan," katanya.
Pengurus LPD Yeh Embang I Gede Darmika mengatakan, digitalisasi yang dilakukan oleh LPD diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan akuntabilitas LPD guna meningkatkan kepercayaan masyarakat di tengah sejumlah kasus yang terjadi di beberapa LPD yang berpengaruh terhadap citra seluruh LPD.
"Dengan adanya berbagai produk digital dari Bank BPD Bali atau dari pihak swasta lainnya ini kami harap dapat meningkatkan kinerja LPD. Dan ini semoga agar dapat dikerjasamakan sesegera mungkin," ungkapnya.
Baca juga: Pastika kagumi kolaborasi Kedonganan-Bali dengan LPD sejahterakan warga
Sementara itu, perwakilan LPD Asah Duren I Wayan Riris mengungkapkan, di wilayahnya masih terdapat kendala dalam penerapan digitalisasi layanan jasa keuangan kepada nasabah seperti pasokan listrik yang masih belum stabil.
"Untuk itu kami mohon perhatian yang serius agar pihak terkait dapat memperhatikan pasokan listrik sampai ke desa-desa. Konektivitas digital tak akan banyak berarti ketika pasokan listrik tidak lancar," ujarnya.
Sementara itu, Direktur PT USSI Dewata Teknologi, Ihin Solihin menambahkan, pihaknya selama ini telah memberikan dukungan teknologi untuk meningkatkan kinerja dan akuntabilitas LPD di Bali.
Baca juga: Polres Badung investigasi dugaan korupsi LPD Gulingan
Menurutnya, pembinaan literasi keuangan digital harus dilakukan oleh LPD dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan eksistensi LPD.
"Penguatan konten keuangan digital sebagai salah satu jasa yang ditawarkan oleh LPD dapat meningkatkan pendapatan LPD agar perputaran uang yang terjadi dari setiap transaksi dapat dikelola dengan baik oleh LPD," kata Ihin.