Amlapura (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengajak umat Hindu di daerah ini dapat menjadi pribadi yang lebih baik dalam memaknai ritual "Ida Betara Turun Kabeh" yang dilaksanakan di Pura Besakih, Kabupaten Karangasem.
"Kepada seluruh umat semoga bisa `pedek tangkil ngaturang bakti` (datang menghaturkan bakti) dan sekaligus mengambil maknanya agar semua menjadi lebih baik. Tercermin dari bakti di pura yang besar ini kemudian kita bawa dalam perilaku kita sehari-hari," kata Pastika saat menghadiri prosesi puncak upacara berskala besar itu, di Amlapura, Jumat.
Pada prosesi puncak upacara Ida Betara Turun Kabeh diawali menghaturkan sesajen kepada Ida Betara (personifikasi Tuhan) yang berstana di Padma Tiga agar diberikan anugerah , kedamaian dan keselamatan.
Prosesi ini juga diiringi berbagi tarian dari sejumlah seniman seperti tari rejang, baris, wayang lemah, bebondresan serta ditutup dengan topeng Sidakarya.
Gubernur Bali yang didampingi Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta beserta jajaran kepala SKPD Pemprov Bali melaksanakan persembahyangan bersama berbaur dengan ribuan umat Hindu yang datang dari seluruh Bali.
Prosesi puncak upacara kali ini dipimpin sembilan "sulinggih" atau pendeta Hindu diantaranya Ida Pedanda Putra Ngenjung, Ida Pedanda Djelantik Nuaja, Ida Begawan Putra Nata Nawa Nagsa Putra Pemayun, Ida Pandita Satya Darma Tenaya, Pandita Dukuh,Nabe Putra Pangkung, Ida Sri Empu Semara Pura, Ida Pedanda Gede Pura Abah, dan Ida Pedanda Putra Ketut Kawan.
Turut Hadir pada kesempatan itu Ketua DPRD Provinsi Bali, Bupati Karangasem, Klungkung dan Bangli.
Upacara "Betara Turun Kabeh" kali ini akan berlangsung selama 21 hari sampai dengan tanggal 24 April 2015 yang diakhiri dengan prosesi "penyineban".
Selama waktu tiga minggu ini masyarakat berkesempatan untuk melakukan persembahyangn ke Pura Besakih.
Usai mengikuti prosesi di Pura Besakih, Gubernur Pastika beserta rombongan melanjutkan perjalanan menuju pura Batur di Kabupaten Bangli. (WDY)