Denpasar (Antara Bali) - Kopi jenis arabika yang tumbuh di kawasan wisata Kintamani, Kabupaten Bangli memiliki keunggulan yang diakui konsumennya mancanegara, di antaranya citarasa yang khas, tahan hama penyakit, berbuah lebat serta produktivitas tinggi.
"Kopi arabika Kintamani yang berada di daerah berhawa sejuk itu telah mendapatkan sertifikat Indikasi Geografis (IG) pada tahun 2014, memang memiliki beberapa keunggulan," kata Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Bali Ir. IDM Buana Duwuran M.P di Denpasar, Sabtu.
Dengan masuknya kopi arabika Kintamani sebagai komoditas unggulan nasional, berdampak terhadap prospek pengembangan matadagangan tersebut di masa mendatang, disamping kini sudah menjadi matadagangan ekspor ke Jepang, Eropa dan negara lainnya di belahan dunia.
Produksi kopi Kintamani diharapkan agar bertambah banyak sehingga mampu mengisi lebih banyak pangsa pasar yang ada di pasaan ekspor. Kopi Bali yang ada selama ini dalam perolehan devisanya naik hingga 500 persen tahun 2014, kata Buana Duwuran.
I
Ia menggambarkan, perdagangan kopi Bali ke pasar ekspor selama 2014 laku terjual sebanyak 240 ton bernilai 1,2 juta dolar AS, naik keras jika dibandingkan dengan periode sama 2013 yang hanya seharga 205 ribu dolar hasil pengapalan 36 ton.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bali mencatat, perolehan devisa dari kopi produksi Bali tersebut menyebabkan perolehan devisa dari sektor perkebunan bisa menembus 2,5 juta dolar selama 2014, atau naik 60 persen dari tahun naik 60 persen dari tahun 2013., (WDY)
Kopi Arabika Kintamani Miliki Citarasa Khas
Sabtu, 14 Maret 2015 11:36 WIB