Denpasar (Antara Bali) - Bank Indonesia Provinsi Bali memprediksi inflasi di Pulau Dewata akan mencapai sekitar 0,2 persen pada Februari, yang salah satunya dikontribusikan oleh kenaikan harga beras.
"Kami tetap mengharapkan deflasi sedangkan inflasi kami prediksi sekitar 0,2 persen," kata Kepala BI Provinsi Bali Dewi Setyowati di Denpasar, Jumat.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, BI Bali bersama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog), Pemerintah Provinsi Bali dan pemerintah kabupaten/kota dalam waktu dekat berencana untuk menggelar kegiatan operasi pasar secara permanen guna menekan laju harga sejumlah kebutuhan pokok.
"Dalam waktu dekat kami akan menggelar operasi pasar untuk semua kebutuhan secara permanen bersama pemerintah kabupaten/kota, provinsi dan Bulog," ucapnya.
Pertimbangan pelaksanana operasi pasar itu, kata dia, dengan melihat perkembangan harga-harga kebutuhan pokok yang terdata pada SiGapura atau Sistem Informasi Harga Pangan Utama dan Komoditas Strategis.
SiGapura menampilkan harga komoditas, produksi, konsumsi, dan perdagangan antardaerah yang dikontribusikan oleh pemerintah kabupaten/kota di Bali melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang kini sudah terbentuk di sembilan kabupaten/kota di Pulau Dewata.
Nantinya, lanjut dia, barang-barang kebutuhan pokok yang akan dijual dalam operasi pasar tersebut akan diambil langsung dari petani dan memanfaatkan mobil keliling. (ADT)
BI Prediksi Inflasi Februari 0,2 Persen
Jumat, 27 Februari 2015 12:37 WIB