Kuta, Bali (Antara Bali) - Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bali, telah menyiapkan fasilitas penunjang untuk melayani pendaratan pesawat raksasa jenis Airbus A-380 apabila sewaktu-waktu pesawat berbadan lebar itu mendarat di bandara setempat.
"Kami siapkan `double deck` garbarata untuk melayani pesawat Airbus 380," kata Co-General Manajer PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bali, I Gusti Ngurah Ardita di Kuta, Kabupaten Badung, Rabu.
Persiapan tersebut, lanjut dia, apabila dalam kondisi tertentu seperti darurat, pesawat super jumbo itu bisa mendarat di bandara kebanggaan masyarakat Bali itu. Meski demikian, secara teknis infrastruktur, ucap Ardita, bandara tersebut belum bisa didarati oleh pesawat A-380 karena membutuhkan ruang yang lebih besar. "Lebar landasan pacu kita masih 45 meter sedangkan A-380 membutuhkan 60 meter," ucapnya.
Namun apabila ada pesawat dengan dua tingkat itu mendarat di Ngurah Rai, pihaknya terlebih dahulu membersihkan di sekitar landasan pacu agar mesin pesawat yang mampu mengangkut 600 penumpang itu tidak menyedot objek lain. Sedangkan terkait panjang landasan, kata dia, sudah cukup memadai yakni 3.000 meter yang akomodatif didarati pesawat berbadan lebar.
"Beberapa waktu lalu ada pesawat Airbus 380 milik maskapai Emirates ingin mendarat tetapi itu belum bisa dilakukan," katanya.
Dia menjelaskan bahwa pihaknya menginvestasikan dana senilai Rp3 triliun untuk tahun 2015 yang fokus mengembangkan bandara yakni perluasan terminal domestik dan internasional, perluasan dan penataan apron serta pembangunan akses dari dan ke bandara melalui keikutsertaan Angkasa Pura I dalam pembangunan Bali Tol bersama Jasamarga, Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) dan Pelindo. Selain itu pembangunan `general aviation terminal` khusus bagi penerbangan carter yang merupakan terminal jet pribadi pertama di Indonesia. (WDY)