Yogyakarta (Antara Bali) - Pengamat Ekonomi Hendri Saparini mengatakan
paradigma pembangunan ekonomi perlu diperbarui agar tidak lagi bertumpu
pada pertumbuhan ekonomi makro.
"Pembangunan ekonomi kini harus lebih ditekankan pada upaya
mendorong pemerataan ekonomi bagi seluruh masyarakat," kata Hendri pada
sesi pleno Penguatan Peran Ekonomi Umat Islam dalam Kongres Umat Islam
Indonesia (KUII) ke-6 di Yogyakarta, Senin malam.
Dengan paradigma itu, kata Hendri, intervensi pemerintah dengan
berbagai instrumen politik yang dimilikinya seperti regulasi dan
anggaran lebih dibutuhkan, daripada hanya menyerahkan pada mekanisme
pasar.
"Penyediaan kebutuhan dan layanan dasar seperti pangan, sandang,
papan, pendidikan, kesehatan, kemanan harus melibatkan intervensi
pemerintah dan tidak dapat sepenuhnya diserahkan kepada mekanisme
pasar," kata dia.
Selain itu, lanjut dia, dalam alokasi anggaran diharapkan tidak
hanya ditujukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi secara makro tanpa
melihat siapa, bagaimana, dan di mana kegiatan ekonomi itu berlangsung.
Dengan demikian, kata dia, peran pemerintah melalui perubahan
politik anggaran perlu dioptimalkan sehingga Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) diprioritaskan untuk pos belanja dalam memenuhi
kebutuhan dasar rakyat. Dia mencontohkan, alokasi anggaran seperti di sektor pertanian
baik dari sisi pembangunan infrastruktur, penyediaan lahan, bibit serta
pupuk yang berkualitas harus mendapatkan porsi yang memadai. (WDY)
Paradigma Pembangunan Ekonomi Perlu Diperbarui
Selasa, 10 Februari 2015 9:30 WIB