Singaraja (Antara Bali) - Gusti Kadek Lanang (27), guru honorer sekolah dasar di Desa Kedu, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali, Senin, dilaporkan ke polisi setelah membuat keributan bersama tiga rekannya di Dusun Dauh Pura RT III, Desa Panji.
"Keributan itu sendiri terjadi Minggu 912/9) malam sekitar pukul 23.00 Wita dan pelaku bersama tiga rekannya membunyikan sepeda motornya dengan keras sehingga beberapa warga sekitar tempat kejadian terbangun," ujar Kabag Binamitra Polres Buleleng Kompol N Sukasena di dampingi Kapolsek Sukasada AKP Ketut Relo Kusada.
Lanang yang warga Dusun Batupulu, Desa Panji Anom, Kecamatan Sukasada, dilaporkan ke Polsek Sukasada oleh Gusti Putu Adi Kusumajaya (29) yang berdomisili di tempat kejadian.
"Ada empat orang dengan menggunakan tiga sepeda motor yang malam itu terlihat, dan saya kenal ada dua orang, yakni Lanang serta Supra alias Coco," ujar Gusti Nyoman Tirta yang rumahnya berada di sebelah barat tempat kejadian.
Dari keterangan saksi lainnya, yakni Gusti Putu Eken Arnawa, kejadian itu sebelumnya sudah sempat dilaporkan ke kepolisian terdekat serta petugas dinas dari dusun Dauh Pura.
Dari keterangan saksi di lapangan, selain membuat keributan, Lanang dan Coco yang saudara kandung juga terdengar beberapa kali hilir mudik dengan suara motor yang keras.
Keterangan beberapa saksi lain mengatakan, pelaku sempat menantang beberapa orang yang tinggal di kawasan tersebut agar keluar rumah untuk berhadapan dengan mereka.
Sejumlah saksi juga mendengar jelas salah satu dari empat orang pelaku mengatakan, "Silahkan datangkan Kapolda".
Dikonfirmasi terpisah, Adi yang nyaris terpancing emosinya mengaku hendak menghampiri keempat orang tersebut untuk memberikan peringatan tapi ada sekitar tiga orang tetangga yang tinggal di utara rumahnya melarang serta memegangnya agar tidak mendekat ke lokasi keributan.
"Saya bahkan terbangun lalu keluar hanya dengan menggunakan celana dan baju dalam karena mendengar ribut suara motor yang hilir mudik di sebelah timur rumah," ujar Tirta.
Di sisi lain, ketua dusun setempat Gede Resia yang juga datang ke tempat kejadian mengaku sempat mendengar suara motor yang kencang dari balik telepon ketika salah seorang warga setempat melaporkan kejadian tersebut.
"Terus terang, saya yang mendengar dari balik telepon merasa kesal dengan perbuatan itu. Apalagi pelakunya bukan warga saya tapi membuat keributan sehingga mengganggu beberapa warga di Dusun Dauh Pura," ujar Resia yang mengaku hingga dini hari masih berada di tempat kejadian.
Dikonfirmasi terkait dengan kasus tersebut, Kapolsek Relo mengaku masih melakukan penyelidikan dan pengembangan serta memeriksa keterangan sejumlah saksi.
Yang jelas, ada motif lain di balik kejadian itu dan saat ini masih sedang dilakukan penyelidikan oleh anggota Polsek Sukasada, ujar Relo menegaskan.(*)
