Jakarta (Antara Bali) - PT Chevron Geothermal Indonesia yang sebelumnya
ditunjuk sebagai pemenang atas lelang proyek geotermal di kawasan
Ciremai, Jawa Barat, menyatakan mengundurkan diri dari proyek bernilai
Rp60 miliar tersebut.
"Berdasarkan surat yang kami terima, Chevron telah mengembalikan
penunjukannya sebagai pemenang, sehingga nanti akan dilakukan lelang
ulang atas proyek tersebut," kata Direktur Jenderal Energi Baru,
Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Rida Mulyana di
Jakarta, Jumat.
Alasan pengunduran diri tersebut, menurut keterangan yang diperoleh
Rida dari pihak Chevron adalah karena potensi panas bumi di daerah
tersebut dinilai kecil untuk industri migas yang dijalankan oleh
perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat itu.
"Kalau dipaksakan beroperasi di sana (Ciremai), nanti teknologi yang
mereka gunakan akan lebih mahal. Secara nilai keekonomian pasti tidak
menguntungkan untuk mereka," tuturnya.
Selain itu, dari sisi masyarakat setempat juga tidak sepenuhnya
mendukung proyek pengembangan energi panas bumi yang diduga bisa
menghasilkan listrik berkapasitas 150 MW tersebut.
Hingga saat ini, kata Rida, PT Chevron belum mendapat IUP dari
Kementerian ESDM sehingga proyek geothermal Ciremai ini akan dilelang
ulang bersamaan dengan 25 Wilayah Kuasa Pertambangan (WKP) yang lain.
"Sesuai dengan UU No.21/2014 tentang Panas Bumi, seluruh proses pelelangannya akan diserahkan ke pemerintah pusat," ujarnya.
Ditjen EBTKE akan melelangkan 25 WKP PLTP yang tersebar di beberapa
wilayah seperti Gunung Lawu (kapasitas 165 MW), Gunung Arjuno Welirang
(110 MW), Simbolon Samosir (110 MW), Danau Ranau (110 MW), dan Gunung
Gede Pangrango (55 MW).
"Total kapasitas cadangan listrik dari semua WKP itu sekitar 1.225 MW," katanya.
Direktur Panas Bumi Ditjen EBTKE Tisnaldi mengatakan minat para
investor cukup besar terhadap rencana pelelangan 25 WKP tersebut.
"Animo dari investor cukup besar, tapi seleranya berbeda-beda, ada
yang memilih di Indonesia bagian timur, ada yang memilih Sumatera, ada
pula Jawa Barat," tuturnya.
Pada semester pertama tahun 2015 ini Ditjen EBTKE menargetkan tiga
WKP yang akan berhasil dilelang, sedangkan semester selanjutnya
diprediksi akan lebih banyak lagi. (WDY)
Ditjen EBTKE: Chevron Lepas Proyek Geotermal Ciremai
Sabtu, 24 Januari 2015 5:22 WIB