Surabaya (Antara Bali) - Presiden Direktur AirAsia Indonesia Sunu
Widyatmoko menegaskan pilot yang terindikasi mengonsumsi narkoba buka
yang menerbangkan AirAsia QZ 8501 yang mengalami kecelakaan.
"Kami ingin klarifikasi terkait pemberitaan di televisi. Kabar itu
memang benar bahwa pilot kami positif narkoba, namun bukan dari pesawat
AirAsia QZ8501 yang mengalami kecelakaan," kata Sunu dalam keterangan
pers di Polda Jawa Timur, Surabaya, Kamis.
Ia mengatakan AirAsia akan melakukan tes lanjutan bersama Badan
Narkotika Nasional (BNN) serta rumah sakit ketergantungan obat kepada
pilot berinisial FI itu demi mengetahui hasil lebih detailnya.
Sunu mengatakan dari hasil wawancara AirAsia dengan pilot
bersangkutan sebelumnya diketahui pilot itu baru saja menderita typus
dan dirawat di rumah sakit sejak 26 hingga 29 Desember 2014.
"Yang bersangkutan masih menggunakan obat jalan, seperti sirup obat
batuk. Dan biasanya obat batuk, flu yang digunakan si penderita,
hasilnya terdeteksi positif, karena memang dalam obat itu ada bahan
khusus," kata dia.
Sunu mengaku FI adalah pilot senior dan sudah bekerja selama sembilan tahun bersama AirAsia dan memiliki rekam jejak baik.
"Dia pilot senior, sudah berkeluarga, sudah memiliki keluarga," katanya.
Sunu menegaskan, usai jatuhnya AirAsia QZ8501, manajemen AirAsia
langsung melakukan pemeriksaan serentak kepada semua awak pesawat. (WDY)
Klarifikasi AirAsia: Pilot Positif Narkoba Bukan dari QZ8501
Kamis, 1 Januari 2015 21:10 WIB