Denpasar (Antara Bali) - Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Indonesia Bali mengharapkan pemerintah meningkatkan infrastruktur dan aksesibilitas pariwisata menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.
"Kalau infrastruktur ditingkatkan maka target pariwisata optimal bisa tercapai," kata Ketua ASITA Bali, Ketut Ardana di Denpasar, Rabu.
Menurut dia, kesiapan infastruktur dan aksesibilitas merupakan dua faktor penting untuk memajukan pariwisata apalagi pemerintah menargetkan 20 juta pariwisata pada tahun 2019.
Kalangan pelaku pariwisata lain mengharapkan hal yang sama karena Indonesia memiliki potensi yang besar meraup lebih banyak wisatawan mancanegara namun kesempatan itu masih tertinggal dengan negara di Asia Tenggara lain seperti Malaysia, Singpaura, dan Thailand.
"Jika dilihat dari aspek geologi dan demografi serta keragaman budaya dan objek wisata, Indonesia semestinya mampu `menghandle` tamu lebih banyak," kata Wakil Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali, Bagus Sudibya.
Meski demikian, pada kenyataannya, Indonesia baru mampu mendatangkan tak kurang dari 10 juta wisatawan mancanegara atau sekitar 9,6 juta orang, sekitar 3,5 juta wisman di antaranya berkunjung ke Bali.
Jumlah itu masih tertinggal jika dibandingkan Malaysia yang mampu mendatangkan 26 juta wisatawan mancanegara.
Untuk itu infastruktur seperti jalan, listrik dan air diharapkan ditingkatkan untuk menunjang kebutuhan masyarakat termasuk pariwisata.
Transportasi udara dan kebijakan memberikan bebas visa bagi sejumlah negara diharapkan memberikan kemudahan bagi wisatawan asing untuk mengunjungi objek wisata di Tanah Air.
Sedangkan terkait sumber daya manusia, Bagus Sudibya lebih lanjut optimistis terkait potensi SDM pariwisata meskipun hal tersebut masih tertinggal dibandingkan SDM dari negara ASEAN lain seperti Thailand.
Untuk itu, kalangan pariwisata di Bali juga turut mengharapkan agar penghapusan BBM subsidi yang dialihkan untuk pembangunan di Indonesia bisa direalisasikan. (WDY)
ASITA Harapkan Pemerintah Tingkatkan Infrastruktur Hadapi MEA
Rabu, 3 Desember 2014 13:53 WIB