Bangli (Antara Bali) - Puluhan pedagang barang kerajinan seni di Desa Cempaga, Kabupaten Bangli, Bali menutup lahan usaha sehubungan minimnya kunjungan wisatawan ke wilayah itu.
"Puluhan pedagang kerajinan seni di Desa Cempaga, tepatnya di depan objek wisata Pura Kehen, sudah sejak setahun yang lalu menutup toko atau art shop-nya," ujar I Wayan Wiweka, salah seorang pemilik toko kerajinan seni di Desa Cempaga, Sabtu.
Ia menambahkan, alasan pedagang menutup toko yang menjual hasil kerajinan tangan seperti aneka anyaman bambu, patung, lukisan dan sejumlah barang suveniran, antara lain karena minimnya jumlah wisatawan yang berkunjung.
"Bagaimana bisa laku jualan, wong yang belinya tidak ada," ujar Wiseka dibenarkan beberapa temannya yang lain.
Selain sepi pembeli, lanjut dia, para pedagang yang rata-rata bermodal kecil itu juga menutup tempat jualannya setelah kalah bersaing dengan toko kerajinan seni yang tergolong besar.
"Ya, juga kalah bersaing soal harga barang dengan toko-toko besar," ucapnya sambil menyeringai.
Di samping kalah dalam persaingan harga, lanjut Wiweka, kerajinan seni yang dijual di art shop juga dikalahkan oleh model perdagangan lewat kargo.
"Barang kerajinan seni dipesan kemudian dikirim dengan sistem kargo dalam jumlah besar-besaran ke luar negeri," ucapnya.
Akibatnya, kata Wiweka, barang suvenir yang dijual secara eceran menjadi kurang laku karena sudah banyak pengusaha melakukan penjualan besar-besaran melalui kargo ke luar negeri.
Bukan hanya Wiweka, pedagang lainnya, Ni Wayan Kerti juga mengeluhkan hal yang sama. "Barang yang kami jual telah mendapat saingan harga dari barang yang ada di luar negeri yang dikirim lewat kargo," ujarnya.
Akibat dari saingan itu, kata Kerti, pihaknya terpaksa menutup toko kerajinan seninya. "Penutupan toko dengan alasan yang sama juga dilakukan oleh beberapa pedagang yang lain," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bangli I Nyoman Puja mengaku tidak tahu soal penutupan sejumlah toko kerajinan seni di Desa Cempaga, Kecamatan Bangli itu.
"Yang kami tahu kunjungan wisatawan ke Desa Cempaga tetap tinggi, karena desa itu memiliki objek wisata Pura Kehen," ujarnya.
Kemungkinan, kata Puja, wisatawan hanya sekedar berkunjung ke objek wisata Pura Kehen, tetapi tidak berbelanja. "Kami akan cek ke lapangan dulu, apa yang menjadi penyebab tutupnya toko kerajinan seni tersebut," ucapnya.
Ke depan, kata Puja, untuk membantu mengairahkan harga jual dari toko seni itu, pihaknya akan menggandeng agen perjalanan. "Kami akan jalin kerja sama dalam hal penjualan produk kerajinan seni di Kabupaten Bangli dengan para agen perjalanan," jelasnya.
Ia menyebutkan, tujuan kerja sama itu selain untuk mengenalkan kawasan wisata, juga untuk merangsang para wisatawan asing berbelanja ke toko kerajinan seni yang tersebar di beberapa objek wisata di Kabupaten Bangli.(*)
Puluhan Pedagang di Bangli Tutup Toko Kerajinan
Sabtu, 28 Agustus 2010 18:39 WIB