Surabaya (Antara Bali) - Organisasi Angkutan Darat (Organda) Pelabuhan
Tanjung Perak siap menaikkan tarif armadanya pascapenaikan harga Bahan
Bakar Minyak (BBM) sebesar Rp2.000 untuk solar karena beban biaya
transportasinya kian besar saat ini.
"Kebijakan penaikan BBM
khususnya solar ini memang menjadi pemicu untuk menaikkan tarif jasa
angkutan di pelabuhan," kata Ketua Umum Angkutan Khusus Organda Tanjung
Perak, Kody Lamahayu, di Surabaya, Minggu.
Menurut dia, revisi
kenaikan tarif angkutannya siap dilakukan di wilayah kerjanya dalam
waktu dekat. Estimasi kenaikan tarif tersebut 35 persen seiring dengan
naiknya harga solar perliter yang mencapai 36 persen.
"Besaran
kenaikan tersebut sangat realistis lantaran layanan jasa angkut tidak
hanya tergantung dari faktor solar. Akan tetapi suku cadang dan biaya
lain," ujarnya.
Di samping itu, jelas dia, pihaknya sudah lama
tidak menaikkan tarif jasa angkut. Kenaikan tarif terakhir terjadi pada
2013 dengan besaran 35 persen, hal itu juga disebabkan kenaikan harga
BBM pada masa pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono.
"Sementara, kini biaya operasional yang dikeluarkan untuk truk sangat besar," katanya.
Angka
minimal, tambah dia, membutuhkan 35 liter per harinya atau setara
dengan Rp192.500 (dengan asumsi Rp5.500 per liternya). Namun, dengan
kenaikan solar yang mencapai Rp7.500 per liter maka biaya operasional
untuk beli BBM mencapai Rp262.500.
"Kenaikan tarif ini, akan secepatnya kami sosialisasi terhadap asosiasi terkait di Tanjung Perak," katanya.
Ia
mencontohkan, di antaranya Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia
(ALFI), Gabungan Perusahaan Eksportir Indonesia (GPEI), maupun Gabungan
Importir Nasional Indonesia (GINSI). Apalagi, kebijakan itu akan
berdampak langsung pada para pemilik barang yang tergabung dalam
asosiasi.
"Khususnya mereka yang memiliki usaha di sektor kepelabuhanan," katanya.
Sementara
itu, akibat penaikan harga solar tersebut Organda Pelabuhan Tanjung
Perak mendesak pemerintah melakukan konversi dari BBM ke Bahan Bakar Gas
(BBG). Penyebabnya, harga gas diyakini lebih murah dibanding solar
dngan harga satu liter gas Rp3.100 sedangkan solar sudah Rp7.500.(MFD)
Organda Tanjung Perak Naikkan Tarif Pascapenaikan Solar
Minggu, 23 November 2014 14:27 WIB