Semarapura (Antara Bali) Petaka dan panji-panji perjuangan Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai diarah di Kabupaten Klungkung, Bali sebagai upaya menggelorakan semangat perjuangan di kalangan anak-anak muda, Minggu.
Dalam arak-arakan panji-panji tersebut juga dibacakan surat sakti dari I Gusti Ngurah Rai yang gugur di medang perang dalam perang Puputan Margarana, 20 November 1946.
Serah terima surat sakti dan panji-panji perjuanga I Gusti Ngurah Rai dari Kabupetan Bangli ke Pemkab Klungkung. Penyerahan dilakukan di Tugu Pahlawan Kabupetan Klungkung di Pantai Batu Tumpeng, Desa Gelgel Klungkung.
Serah terima petaka dan panji-panji perjuangan I Gusti Ngurah Rai dilakukan antara Bupati Bangli Nengah Gianyar kepada Bupati Klungkung Nyoman Suwirta.
Upacara serah terima tersebut diawali dengan pembacaan surat Kapten JBT Konig dan surat balasan dari Pimpinan Dewan Perjuagan Bali saat itu I Gusti Ngurah Rai.
Surat balasan I Gusti Ngurah Rai kepada Konig itulah yang dikenal dengan surat saksi I Gusti Ngurah Rai. Surat tersebut menunjukkan keteguhan hati dan tekad para Pejuang Bali untuk tidak menyerah kepada Belanda.
Hal itulah yang membuat Belanda marah dan memicu komplik bersenjata antara pejuang kemerdekaan dibawah pimpinan I Gusti Ngurah Rai dengan Belanda serta Tentara NICA di Bali.
Hal itulah yang kemudian berakhir dengan Puputan Margarana 20 Nopember 1946 di Desa Marga, Kabupaten Tabanan.
Dalam pertempuran dasyat dan heroik tersebut seluruh Pasukan Ciung Wanara pimpinan I Gusti Ngurah Rai gugur sebagai kusuma bangsa. I Gusti Ngurah Rai sendiri ikut gugur dalam pertempuran di areal persawahan Uma Kaang Marga tersebut.
Rute keliling yang dilalui dari tugu pahlawan batu Tumpeng Gelgel menuju perempatan Klotok, lanjut ke Tukad Cau menuju Jelantik, kemudian Kamasan dan masuk Lapangan Swecapura Gelgel.
Setelah itu menuju By pas Ngurah Rai, pertigaan Kusamba, Pikat, Dawan, Sampalan, Kota, Galiran menuju arah SMAN 1 Semarapura, Takmung, Banjarangkan, Banda, Tihingan dan Balai Budaya.
Petaka, panji panji dan surat saksi tersebut akan disemayamkan di Balai Budaya Ide I Dewa Istri Kanya, Klungkung. Malam harinya digelar berbagai acara saresehan yang bertemakan nilai nilai kepahlawanan.
Tampil sebagai pembicara Dandim 1610 Klungkung Letkol Inf Andree Saputro, I Ketut Suayadnya dari Pemuda Panca Marga (P2M). (WDY)