Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung, Bali, melakukan rapat koordinasi untuk menyiapkan pendataan serta penelusuran arsip I Gusti Ngurah Rai yang akan dijadikan Memori Kolektif Bangsa (MKB).
"Penyusunan sejarah kehidupan pahlawan ini sangat penting untuk diketahui, terlebih sejarah seorang tokoh yang sudah memiliki jasa besar terhadap perjalanan sebuah bangsa,” ujar Plt Bupati Badung Ketut Suiasa di Mangupura, Kabupaten Badung, Senin.
Sebagai generasi penerus, pihaknya akan merasa bersalah apabila tidak memberikan suatu pengakuan pada I Gusti Ngurah Rai yang telah berjuang untuk kehidupan bangsa, salah satunya melalui catatan sejarah
Menurut dia, pengakuan tersebut menjadi penting karena ketika orang, khususnya pahlawan, tidak diberikan memori atau catatan sejarah yang benar dan utuh, maka pada saat itu peradaban itu akan terkikis dan hilang.
“Kalau hal itu sampai terjadi, maka kami akan merasa sangat bersalah karena tidak mampu memberikan informasi yang utuh dan benar,” katanya.
Oleh karena itu Ketut Suiasa mengajak semua elemen untuk bersama mewujudkan suatu Memori Kolektif Bangsa terkait pahlawan I Gusti Ngurah Rai.
Pemkab Badung melalui Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Badung juga akan berupaya menghasilkan data-data yang akuntabel serta terpercaya untuk kedepannya, khususnya tentang sosok I Gusti Ngurah Rai.
“Upaya ini sekaligus dalam rangka untuk mengisi data-data pada museum yang saat ini sudah dibangun di Desa Carangsari, Badung,” ungkap dia..
Sementara itu Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Badung Ni Wayan Kristiani menjelaskan pembahasan MKB terkait I Gusti Ngurah Rai prosesnya sudah dilakukan pada Juli 2024, yang rencananya akan dikoordinasikan pada November 2024 ke Kantor Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).
“Untuk bisa membuat sebuah MKB tentu dibutuhkan bukti atau dokumen baik yang berupa virtual maupun visual yang akan bercerita tentang suatu kejadian atau seseorang, yang dalam hal ini I Gusti Ngurah Rai,” kata dia.
Ia menambahkan semua elemen pemerintah, masyarakat, keluarga, serta semua pihak, diharapkan dapat berkontribusi agar bisa mewujudkan MKB menjadi suatu informasi yang utuh tentang perjalanan atau sejarah I Gusti Ngurah Rai dari masa anak anak, remaja, masa perjuangan, hingga gugur dalam perjuangan.
“Catatan sejarah ini yang akan kita wariskan kepada generasi penerus pada kemudian hari dan menjadi informasi yang valid dan akuntabel," kata Kristiani.