Yogyakarta (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo perlu segera melanjutkan
penegasan batas wilayah darat maupun teritorial Indonesia yang
bersinggungan dengan wilayah negara lain untuk memantapkan kedaulatan,
kata pakar.
"Masih banyak titik-titik (batas teritorial) yang
belum dipertegas untuk mendukung kedaulatan Indonesia," kata pakar hukum
internasional Universitas Islam Indonesia (UII) Jawahir Thontowi di
Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, presiden perlu segera
mengagendakan pertemuan bilateral dengan negara-negara tetangga seperti
Vietnam, Filipina, Singapura, Malaysia, dan Timor Leste, untuk
memperjelas batas wilayah. Apalagi, pemerintahan baru akan memberi porsi
besar terhadap kekuatan maritim Indonesia, yang notabene tidak jarang
akan bersinggungan dengan batas wilayah laut.
"Gagasan besar pemerintah, jangan sampai terganjal di kemudian hari jika kepastian hukum belum jelas," kata dia.
Selanjutnya,
ketika seluruh batas wilayah Indonesia telah memiliki kepastian hukum
yang jelas, pemerintah dapat memfokuskan pembangunan di perbatasan.
Pembangunan yang berbasis perbatasan akan mampu menopang penguatan
kedaulatan negara.
"Setelah semua (kesepakatan batas wilayah) jelas, baru pemerintah bisa memantapkan pembangunan di perbatasan," kata dia.
Kewenangan
memberikan sanksi bagi penerbangan atau pelayaran negara lain, menurut
dia, juga akan lebih tegas dilakukan jika kepastian hukum batas wilayah
Indonesia jelas.
"Keberanian memberikan sanksi bagi penerbangan
negara lain yang melanggar batas wilayah, juga harus didukung dengan
indikator hukum yang jelas," kata Jawahir. (WDY)
Pakar: Batas Wilayah Indonesia Perlu Kembali Dipertegas
Kamis, 13 November 2014 12:30 WIB