Denpasar (Antara) - Keramik buatan Tiongkok bukan ancaman atau saingan produk perajin Bali yang memiliki pangsa pasar dan kreativitas tersendiri, kata eksportir kerajinan Pulau Dewata Ida Ayu Rasti.
"Keramik buatan Bali berdesain terkini yang dipadukan unsur budaya lokal, menjadi daya tarik untuk konsumen mancanegara," katanya di Denpasar Jumat.
Ayu mengatakan, perajin keramik yang sering menerima pembinaan dari ahli, selalu aktif berproduksi.
Produk mereka banyak dibeli wisatawan dalam dan luar negeri..
Keramik buatan Bali, seperti piring, mangkok dan perabotan rumah tangga lainnya banyak dipesan oleh pengusaha hotel yang berkembang di nusantara, bahkan banyak diekspor ke Jepang, Italia dan negara-negara Eropa lainnya
Devisa Bali dari kerajinan keramik dikenal fluktuatif, namun balakangan ini mulai menunjukkan peningkatan.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat mencatat realisasi perolehan devisa dari kerajinan keramik pada Januari-Agustus 2014 sudah satu juta dolar AS hasil perdagangan sekitar 298 ribu keping.
Angka tersebut merupakan peningkatan 38,8 persen dibandingkan periode sama 2013 yang hanya 744 ribu dolar AS.
"Hasil tersebut memang belum secerah tahun 2000-an, tetapi sudah mulai ramai memasuki pasar ekspor," ujar Ayu Rasti.
Para pedagang, eksportir maupun perajin sudah mengetahui pasti siklus perdagangan kerajinan bernilai seni ini.
Perajin tetap berproduksi sehingga begitu datang pesanan barang siap terkirim, kata dia.
Berbeda dengan kerajinan keramik yang pasarnya fluktuatif, gerabah yang dibuat dari tanah lihat laku keras di pasaran ekspor dengan negara tujuan utama Italia, Spanyol, Inggris, Jerman dan Amerika Serikat. Perolehan devisa dari gerabah, 1,6 juta dolar selama Januari-Agustus 2014.
Perdagangan ekspor gerabah buatan masyarakat Bali dalam perolehan devisa naik hingga 20,70 persen jika dibandingkan 1,3 juta dolar AS pada periode yang sama tahun 2013 hanya 1,3 juta dolar AS. (MFD)