Denpasar (Antara Bali) - Di Kota Denpasar, Bali kini memiliki 1.025 unit koperasi masuk kategori sehat dan cukup sehat sehingga sudah berimbang, namun masih tercatat sekitar sepuluh persen masuk katagori tidak sehat.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kota Denpasar Luh Gede Ariasih, Selasa mengatakan, pihaknya berupaya melakukan pembinaan agar koperasi tidak sehat itu dapat ditingkatkan menjadi sehat.
Ia mengatakan, upaya membangkitkan dan pengembangan koperasi lebih diintensifkan dengan harapan mampu lebih berkembang dan meningkatkan kesejahteraan para anggota.
Luh Gede Ariasih menambahkan, koperasi yang tidak jalan dan terkesan mati suri lebih diintensifkan pembinaannya agar segera bisa bangkit kembali.
Faktor kurang sehatnya koperasi selama ini akibat kurang pahamnya dan tidak patuhnya pengurus koperasi terhadap aturan perkoperasian.
Melalui pembinaan dan pengembangan yang lebih diintensifkan diharapkan ke depannya koperasi sebagai wadah perekonomian masyarakat tetap eksis dan mengalami perkembangannya.
Citra koperasi masa lalu begitu baik, diharapkan bisa dipelihara dan dipertahankan dalam kehidupan sekarang, meskipun harus bersaing ketat dengan lembaga keuangan dan pelaku ekonomi lainnya.
Ia menilai, kehidupan koperasi di Bali, khususnya Kota Denpasar telah mengakar dalam lingkungan kerja, kehidupan masyarakat banjar atau desa, sekaligus mendidik serta merubah perilaku masyarakat untuk menabung disaat panen dan menariknya sesuai kebutuhan.
Banyak koperasi yang hingga sekarang tetap mampu menunjukkan prestasinya di tingkat Kota Denpasar, Bali maupun nasional, ujarnya. (WDY)
Sepuluh Persen Koperasi di Denpasar Tidak Sehat
Selasa, 28 Oktober 2014 13:47 WIB