Jakarta (Antara Bali) - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal
TNI Gatot Nurmantyo menginginkan prajurit Komando Pasukan Khusus agar
menjadi pasukan terbaik di dunia.
"Kopassus dituntut untuk tingkatkan profesionalisme. Oleh
karena itu, tetap terus tingkatkan militansi prajurit agar menjadi yang
terbaik di dunia," kata KSAD saat memimpin Sertijab Danjen Kopassus dari
Mayjen TNI Agus Sutomo kepada Mayjen TNI Doni Monardo, di Mako
Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Jumat.
Gatot mengatakan, prajurit-prajurit Kopassus yang memiliki
kemampuan tinggi diharapkan bisa melatih Batalyon Brigif Linud yang
diubah menjadi Brigif Raider.
"Secara perorangan kualifikasinya akan dilatih Kopassus, tetapi
secara operasional sangat berbeda antara linud dan para komando. Saya
yakin Kopassus akan meningkatkan kualitas. Kemampuannya harus lebih
tinggi," katanya.
KSAD dalam amanatnya, mengatakan, pergantian Danjen Kopassus
dilakukan seiring dengan kebutuhan dan dinamika organisasi. Pergantian
jajaran juga dilakukan demi kepentingan peningkatan kemampuan personil
di berbagai tingkat jabatan.
"Sertijab dilakukan dalam rangka regenerasi angkatan sehingga
semakin membuka wawasan maupun managerial. Danjen Kopassus yang baru
agar terus lanjutkan upaya produktif dengan memelihara dan mantapkan
terus profesionalisme prajurit," ucap Gatot.
Mayjen Doni Monardo sebelumnya pernah menjabat Komandan Grup A
Paspamres pada 2008, Danrem 061/Suryakencana,Bogor pada 2010 dan
Wadanjen Kopassus pada 2011.
Mayjen Doni merupakan ulusan Akmil 1985 dan dikenal akan
pengalamannya dalam bidang infanteri. Penempatan pertama langsung pada
Komando Pasukan Khusus atau Kopassus tahun 1986 sampai dengan 1998.
Selama di Kopassus dia pernah ditugaskan ke Timor Timur, Aceh
dan daerah lainnya. Pada tahun 1999 hingga 2001 ditugaskan pada Batalyon
Raider di Bali. Kemudian ditarik kembali di Paspampres hingga tahun
2004, lalu mengikuti pelatihan counter terrorism yang dilaksanakan di
Korea Selatan.
Pada tahun 2005 sampai dengan 2006 Doni ditugaskan di Aceh.
Kemudian pada tahun 2006 dipindahkan ke Makassar, Sulawesi Selatan, di
Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat.
Setelah di Makassar, Doni di promosikan menjadi Dan Grup A
Paspampres hingga 2010. Selama bertugas mengawal orang nomor satu di
Republik Indonesia ia sudah mengikuti kunjungan Presiden Indonesia ke 27
negara di dunia.
Mayjen Doni juga diberi kepercayaan menjadi Wadanjen Kopassus.
Salah satu tugas yang melambungkan namanya adalah ketika ditugaskan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Saat itu Mayjen Doni menjadi Wakil Komando Satuan Tugas untuk
pembebasan kapal MV Sinar Kudus yang dibajak oleh perompak Somalia. Atas
keberhasilan itu pangkat Doni dinaikkan setingkat menjadi Brigadir
Jenderal.
Usai upacara sertijab, beberapa orang prajurit Kopassus
melakukan terjun payung "free fall" dengan menggunakan pesawat
Helikopter MI-35 dan defile pasukan serta defile kendaraan taktis dan
kendaraan tempur.
Sertijab Danjen Kopassus itu tak hanya dihadiri para perwira
tinggi TNI AD, melainkan para purnawirawan TNI AD seperti mantan KSAD
Pramono Edhie Wibowo, Subagyo AS, Ismoyo Arismunandar dan Prabowo
Subianto. (WDY)
KSAD Inginkan Kopassus jadi Pasukan Terbaik Dunia
Jumat, 24 Oktober 2014 12:50 WIB