Jakarta (Antara Bali) - Posisi Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang mendukung
Jokowi-Jusuf Kalla belum aman, karena politisi di DPR mayoritas berada
dalam Koalisi Merah Putih (KMP), kata pakar hukum tata negara Refly
Harun, di Jakarta, Jumat.
"KIH membutuhkan sekurang-kurangnya 74 suara di DPR bila terjadi voting dalam pengambilan keputusan," tambahnya.
Dia
mengatakan masuknya PPP dalam KIH merupakan kabar baik bagi
Jokowi-Jusuf Kalla, meski jumlah kursi yang didapat partai itu di DPR
hanya 24.
Namun KIH masih memiliki harapan terhadap Partai
Demokrat yang memperoleh 61 kursi di DPR. Sebab partai itu berdiri
sendiri, bermain pada arena isu dalam menentukan sikap politik di DPR.
Sikap Partai Demokrat itu, menurut dia, menjadikan situasi politik di DPR lebih dinamis.
Karena Demokrat bisa sewaktu-waktu mendukung kebijakan pemerintah atau pun sebaliknya.
Contohnya,
terkait Perppu Pilkada Langsung. Posisi Partai Demokrat mendukung
pilkada langsung sehingga di atas kertas dapat dihitung kekuatan politik
di DPR.
"Di DPR ada tiga kepentingan. Kepentingan berdasarkan
pengelompokan yaitu KIH dan KMP, dan kepentingan Partai Demokrat memilih
keputusannya berdasarkan isu di pemerintahan yang dibahas di DPR,"
ujarnya.
Dia mengemukan Jokowi-Jusuf Kalla akan kesulitan mengambil kebijakan pemerintahan jika suara mayoritas masih dimiliki KMP.
Bila jumlah anggota DPR mayoritas masuk di KMP, maka rencana kebijakan yang diusulkan pemerintah bisa digagalkan.
"Hubungan pemerintah dengan DPR itu sangat erat, terutama dalam mengambil kebijakan," katanya. (WDY)
Pakar: Posisi KIH Belum Aman dengan Masuknya PPP
Jumat, 10 Oktober 2014 14:47 WIB
Di DPR ada tiga kepentingan...."