Jakarta (Antara Bali) - Rektor UIN Jakarta Prof Komaruddin Hidayat
menyatakan kekalahan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dalam pemilihan
pimpinan DPR dan MPR dari Koalisi Merah Putih (KMP) merupakan bentuk
perampasan kedaulatan rakyat.
"Ini perampasan kedaulatan secara berjenjang," jawab Komaruddin melalui pesan singkat saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Saat ditanya lebih lanjut mengenai perampasan kedaulatan yang dia maksudkan itu, Komaruddin tidak lagi membalas pesan singkat.
Pemilihan
pimpinan MPR yang diadakan Rabu dini hari berakhir dengan voting yang
akhirnya menetapkan Zulkifli Hasan dari Fraksi Partai Amanat Nasional
(PAN) menjadi ketua. Terdapat dua paket pilihan yang masing-masing
diajukan KIH dan KMP.
Paket A yang diusung KIH terdiri atas ketua
Oesman Sapta Odang dari Kelompok DPD, dan empat wakil ketua yaitu Ahmad
Basarah (Fraksi PDI Perjuangan), Imam Nahrawi (Fraksi PKB), Patrice Rio
Capella (Fraksi Partai NasDem) dan Hazrul Azhar (Fraksi PPP).
Sedangkan
paket B yang diusung KMP terdiri atas ketua Zulkifli Hasan dengan wakil
ketua yaitu Mahyudin (Fraksi Partai Golkar), E.E Mangindaan (Fraksi
Partai Demokrat), Hidayat Nur Wahid (Fraksi PKS) dan Oesman Sapta Odang
(Kelompok DPD).
Dalam pemungutan suara tersebut terdapat 678
suara dari total 680 anggota MPR yang tercatat hadir. Paket A yang
diusung KIH mendapat 330 suara, sedangkan paket B yang diusung KMP
mendapat 347 suara. (WDY)
Komaruddin: Kekalahan KIH di Parlemen Perampasan Kedaulatan
Rabu, 8 Oktober 2014 20:46 WIB