Jakarta (Antara Bali) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek
Indonesia (BEI) Rabu dibuka menguat sebesar 10,99 poin di tengah
antisipasi investor terhadap publikasi data inflasi dan neraca
perdagangan Indonesia oleh Badan pusat Statistik (BPS).
IHSG BEI
dibuka naik 10,99 poin atau 0,21 persen menjadi 5.148,57 dan indeks 45
saham unggulan (LQ45) menguat 2,75 poin (0,32 persen) ke level 875,83.
Analis
Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Rabu
mengatakan bahwa indeks BEI bergerak menguat meski masih terbatas,
dikarenakan pelaku pasar masih menanti hasil pengumuman rilis data-data
ekonomi domestik seperti inflasi dan neraca perdagangan Indonesia oleh
BPS pada 1 Oktober 2014.
"Diharapkan, data-data yang akan
dirilis itu sesuai dengan ekspektasi pasar sehingga dapat mengurangi
potensi berlanjutnya pelemahan pada indeks BEI," katanya.
Ia
mengemukakan bahwa September diperkirakan mencatatkan inflasi di kisaran
0,43-0,56 persen hal itu berdasarkan rerata inflasi September dari
tahun-tahun sebelumnya. Sementara itu untuk neraca perdagangan Indonesia
diperkirakan mengalami surplus.
"Kami perkirakan laju nilai
perdagangan masih memiliki peluang untuk kembali mencatatkan surplus
meski tipis sebesar 32,04 juta dolar AS hingga 60,5 juta dolar AS,"
katanya.
Analis HD Capital Yuganur Wijanarko menambahkan bahwa
fenomena "window dressing" dapat mendorong indeks BEI berada dalam area
positif. Fenomena itu akan membuat beberapa perusahaan pengelola dana
investasi mulai menata posisi portofolionya menjelang akhir tahun.
"Diperkirakan, IHSG BEI bergerak mendatar di tengah antisipasi data ekonomi dan `window dressing` dari dalam negeri," katanya.
Bursa
regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 296,23 poin (1,28
persen) ke 22.932,98, indeks Nikkei naik 15,05 poin (0,10 persen) ke
16.189,63 dan Straits Times melemah 8,71 poin (0,27 persen) ke posisi
3.268,99. (WDY)
IHSG Dibuka Menguat Sebesar 10,99 Poin
Rabu, 1 Oktober 2014 9:57 WIB