Jakarta (Antara Bali) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan pendidikan
keuangan kepada masyarakat dapat meningkatkan pemanfaatan produk-produk
jasa perbankan di masa mendatang.
"Bagaimana kita bisa
meningkatkan permintaan masyarakat terhadap produk-produk yang
ditawarkan perbankan, jika masyarakat tidak paham sepenuhnya terhadap
jasa keuangan," kata Direktur Literasi dan Edukasi OJK, Agus Sugiarto di
Jakarta, Kamis.
Ia menyebutkan dari hasil survei yang dilakukan
OJK pada 2013, dari setiap 100 penduduk Indonesia hanya 21 orang yang
paham mengenai keuangan, sementara sisanya tidak mengerti produk-produk
jasa keuangan.
"Artinya pendidikan keuangan sangat diperlukan dan perlu ditingkatkan di masa mendatang," katanya.
Karena
itu pihaknya berupaya maksimal untuk memberikan pendidikan kepada
masyarakat mengenai manfaat jasa keuangan. Pemanfaatan jasa keuangan
juga akan mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
"Kami
juga mendorong kalangan perbankan dan lembaga keuangan untuk memberikan
edukasi kepada masyarakat mengenai produk-produk keuangan yang
dimiliki," katanya.
OJK meyakini dengan adanya pemahaman yang
baik di kalangan masyarakat maka minat masyarakat untuk menggunakan jasa
keuangan akan terus tumbuh positif termasuk layanan perbankan.
Ia
juga mendorong agar kalangan perbankan membuat produk-produk mikro
dalam upaya memberikan kesempatan kepada pelaku usaha kecil bisa
mendapat layanan perbankan dalam rangka pengembangan usaha.
"Adanya produk mikro memungkinkan pertemuan antara lembaga keuangan dengan pelaku usaha mikro," kata Agus Sugiarto. (WDY)
OJK: Pendidikan Keuangan Tingkatkan Pemanfaatan Jasa Perbankan
Jumat, 19 September 2014 6:28 WIB